HARAM COPY PASTE KESELURUHAN

Catatan yang ada diblog ini saya harap jangan di copy paste semua. karena ini arsip pribadi perkuliahan saya. Jika toh memang membutuhkan referensi tambahan dari blog saya ini, cantumkan juga alamat laman ini.
terima kasih..

Thursday, August 14, 2014

LIKA-LIKU PERJALANAN KULIAHKU


SEMANGAT API KULIAH

Pada saat-saat menjelang akhir kelas 3 MA/SMA pasti semua orang akan memilih dan menentukan jalan hidupnya, entah mau bekerja ataupun melanjutkan pendidikan ke peguruan tinggi. Dan aku memilih untuk melanjutkan ke perguruan tinggi dengan semangat dan keyakinan yang tinggi.
Suatu hari aku dan teman-teman dapat kabar dari sekolah bahwa ada informasi beasiswa jalur undangan, tanpa pikir panjang aku dan temanku langsung mencari tahu dan ingin sekali untuk bisa ikut daftar. Dan ternyata yang diambil cuma 9 orang saja dari 38 siswa, itu karena ada peraturan dari pusat bahwa sekolah yang akreditasinya B yang boleh daftar adalah 25% dari jumlah seluruh siswa, dan Alhamdulillah aku termasuk salah satunya. Setelah ikut daftar, aku tinggal menunggu pengumumannya keluar. Di sela-sela menungguku ada informasi lagi dari KepSek bahwa ada bimbingan untuk sukses masuk peguruan tinggi negri, nama kegiatan itu adalah “SANLAT (Pesantren Kilat) Sukses SNMPTN 2011”, disitu seleksi masuknya sedikit ketat, karena yang ikut banyak, yaitu dari berbagai sekolah didaerah Kudus. Setelah dapat informasi itu, aku dan teman-teman pada semangat untuk mengikutinya, kira-kira ada 11 an anak yang ikut, dan yang lolos seleksi hanya 5 orang, salah satunya adalah aku. Disana kita digembleng dengan soal-soal SNMPTN selama 1 bulan.
Akhirnya hari yang dinanti telah tiba, yaitu hari dimana pengumuman seleksi jalur undangan (kebetulan aku ikut jalur bidikmisi) itu diumumkan. Malam harinya semua teman-teman SANLAT ku pada berkumpul untuk mengecek hasil seleksinya melalui internet yaitu lewat online. Ku lihat teman-teman lain ada yang bergembira sekali dan ada juga yang sedih, bermacam-macam suasana, tapi diriku hanya tegang dan jantung berdebar-debar kencang. Dan tibalah giliran ku dan teman-temanku yang dari satu sekolah mengecek pengumuman tersebut, dan ternyata hasilnya sangat mengejutkan dan membikin sock kami semua, karena tidak ada satupun yang lolos dalam seleksi jalur undangan itu.
Tapi kami sadar bahwa terpuruk dalam kesedihan bukanlah memecahkan masalah. Kami harus bangkit, ini bukan satu-satunya jalan terakhir, masih ada satu jalur lagi yaitu jalur seleksi tertulis. Dan akhirnya semangat kami tersusun kembali, kita belajar dengan giat di bescamp SANLAT yang bertempat di “SMK As-Saidiyah” yaitu di desa Kirik, Kec. Mejobo, Kab. Kudus supaya bisa lolos dalam seleksi yang kedua yaitu jalur tertulis.
Tibalah saatnya ujian SNMPTN jalur tertulis berlangsung, kalau daerah Jawa Tengah semua tempat tesnya menginduk ke Semarang. Dan tempat tesku sendiri berada di UNDIP digedung Teknil Sipil selama dua hari. Aku dan teman-teman SANLAT lain berangkat ke Semarang dan menginap selama dua hari secara gratis, ini semua difasilitasi dan biayai oleh pihak SANLAT, mulai dari makan, penginapan, transportasi, dll. Aku sangat bersyukur sekali dengan ikut SANLAT. Dan mungkin jika tidak ikut ini semangat kepercayaan diriku melemah dan bisa juga tidak ikut jalur tertulis ini.
Setelah selesai tes, kami semua pulang dan itu tandanya sudah berakhir pula kebersamaan dengan teman-teman SANLAT lain. Kami semua khawatir dan was-was dengan hasil tes kita masing-masing. Dan hari yang dinanti itu akhirnya datang juga yaitu hari pengumuman. Teman-teman sudah bersiap-siap dan aku juga sudah bersiap untuk melihat langsung hasil pengumuman masing-masing, ada yang lolos ada juga yang tidak, kira-kira ada 30% yang dari SANLAT lolos dalam ujian tertulis itu, termasuk temanku satu sekolah ada 3. Tapi ternyata keinginanku tidak sama dengan takdir Tuhan, aku tidak lolos dalam seleksi ujian tertulis itu. Lagi-lagi aku gagal, aku merasa bahwa Tuhan tidak menakdirkanku untuk sekolah lagi.
Akan tetapi, aku sudah sangat kepengin kuliah, rasa semangatku mengalahkan segalanya, aku tidak mau menyerah begitu saja, Allah pasti memudahkan hambanya yang mau berusaha. Aku putuskan untuk mencari-cari informasi lagi tentang universitas-universitas yang sekiranya murah, dan ada jurusan yang aku minati yang berada di Semarang. Aku dulu sangat mengidolakan Psikologi, Sosiologi, Teknik Komputer. Makanya ketika aku cari informasi kampus harus ada salah satu jurusan itu. Dan akhirnya aku menemukan sebuah kampus di Semarang yang aku anggap murah dan sekaligus ada jurusan yang aku cari. Setelah mengetahui lokasi tersebut, aku mencoba mengajak salah seorang temanku untuk bisa ikut seleksi disitu, dan akhirnya kita berangkat dengan diantar keluarga masing-masing, kita mengikuti tes dikampus itu, ternyata lolos semua. Dan kita dikasih amplop yang berisikan biaya dan hasil tesnya. Dan aku baca ternyata biaya awalnya Rp 7 Jt, aku salah mengartikan bahwa universitas itu murah, padahal menurutku mahal. Kemudian aku informasikan berita ini kepada Kakakku, karena dialah yang sanggup membiayai kuliahku. Wal hasil kakakku itu tidak menyetujui dan tidak mampu membayar 7Jt langsung sekaligus, dan diperhitungkan juga tentang biaya hidup di Semarang mahal. Maka diputuskanlah bahwa aku tidak boleh kuliah di Semarang, aku hanya boleh kuliah di Kudus, berapapun biayanya kakakku sanggup karena dekat dan biaya hidup tidak sebesar di Semarang. Dan temanku yang ikut tes juga tidak jadi kuliah disana, dikarenakan biaya hidup, kesehatannya, dll.
Aku masih tetap ngotot harus kuliah di Semarang, tapi keluarga masih saja tidak memperbolehkannya. Dan akhirnya aku putuskan untuk tidak kuliah dahulu, aku mau bekerja dahulu dan aku kumpulin uang sendiri untuk bisa kuliah, aku pengen mandiri, aku sudah merasa repot jika harus meminta-minta lagi pada kakakku.
Selama setegah tahun pertama, aku pernah mondok dan juga ikut bekerja dikonveksinya Kakakku, tapi karena jadwal mulai kerja dan akhir kerja tidak bisa teratur (sesukaku sendiri) dan gajinya pun juga tidak menentu. Kemudian aku pernah membuat usaha yang usaha itu aku beri nama “Lukcy The computer”. Usahaku ini di bidang komputer, seperti rental pengetikan, print data, cetak foto, membuat tulisan di tutup kardus hajatan, desain grafis, isi pulsa, undangan, dll. Aku memang suka dan hobi bermain / mengotak atik komputer, hobiku ini berawal dari kegiatan ekstra di sekolah pada kelas 1 MA, aku sangat tertarik dan kagum dengan komputer karena komputer itu bisa membuat segalanya, mulai dari media cetak sampai elektronik. Dan kesukaanku pada komputer ini didukung oleh keluarga, sehingga pada kelas 2 MA aku dibelikan sebuah 1 set komputer plus print. Dari sini aku belajar secara otodidak dan berusakan untuk menguasainya, dan wal hasil, aku lumayan pandai untuk mengoperasionalkan komputer dan akhirnya berani untuk membuka usaha ini. Akan tetapi usaha ini tidak berlangsung lama, karena sedikit pelangganku dan aku diterima kerja di Semarang.
Setelah lulus pula aku juga pernah menimba ilmu di Ma’had Al-Mubarok Pekalongan dan di Ma’had Al-Hidayah Kudus. Semua tidak lama masing-masing cuma satu bulan. Pertama aku mondok di Ma’had Pekalongan pada waktu bulan Sya’ban sampai Ramadlon, motivasiku untuk mondok karena kepengen nambah ilmu agama, kepingin dekat para ulama’-ulama’ yang berada di Pekalongan khususnya dekat dengan Al-Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Hasyim bin Yahya, beliau adalah ulama’ yang paling aku idolakan dan aku jadikan guru yang benar-benar guru, dan juga ingin mondok sambil bekerja. Akan tetapi, ada keganjilan yang mengakibatkan diriku merasa kurang nyaman disana dan juga tidak sinkron dengan tujuan awal aku mondok yakni disana tidak bisa bekerja karena  tidak ada waktu senggang untuk bekerja sebab belajar ngajinya full mulai habis subuh sampai malam. Karenanya, ada perang bathin dalam diriku disatu sisi aku pengen bekerja + mondok dan disisi lain tidak bisa kerja dan menurutku inilah pondokan yang sebenarnya, disiplin, fokus terhadap ngajinya, dan jika ingin menambah ilmu inilah tempat yang sebenarnya. Kemudian setelah aku pikir-pikir aku putusakan untuk pulang kerumah lagi dan rencanaku selanjutnya dalam urusan agama/ngaji yaitu aku akan lanjutkan di Ma’had Al-Hidayah Kudus satu yayasan dengan sekolahku dahulu dan juga masalah baca Al-Qur’an aku belajar pada kakaku sendiri yaitu Noor Hamim yang hafidz. Disana aku belajar kurang lebih satu bulan mulai dari desember - januari dan bekerja juga di koveksinya kakakku. Aku keluar dari pondok karena aku diterima kerja di Alfamart Ambarawa Semarang.
Setelah merasa kerja dirumah tidak memberiku kenyaman, kemudian aku putuskan untuk mencoba bekerja diluar, mulailah aku membuat SKCK, Surat Lamaran, Surat Kuning, Surat keterangan belum menikah, dll. Itulah senjataku untuk melamar di perusahan-perusahan ternama dikudus maupun di luarnya. Semua pabrik / perusahaan yang ada di Kudus aku datangi dan aku taruh surat lamaranku. Aku menunggu dan menunggu dari perusahan-perusahan yang sudah aku taruh lamaran tapi tidak kunjung ada panggilan. Aku sudah mulai bosan dan putus asa. Dan disela-sela penantianku itu, ada seorang teman wanitaku menawari untuk kerja sepertinya yaitu kerja di Alfamart, aku tidak pikir panjang informasi itu aku terima dan aku langsung mengirim surat lamaran ke toko Alfamart terdekat di kota Kudus. Dan 1 minggu setelahnya aku dapat panggilan untuk seleksi di pusatnya Semarang.
Sampai pada akhirnya aku lolos seleksi, aku masuk tahapan selanjutnya yaitu tahap training selama 1 minggu aku digembleng dan dipersiapkan untuk langsung bisa kerja ditoko tanpa mengajari banyak hal lagi. Dan Alhamdulillah aku lolos dalam training tersebut. Dihari terakhir training adalah penempatan kerja ditoko seluruh Jawa Tengah. Keputusan ini mutlak berada ditangan Alfamart tidak boleh memilih dan menolak. Aku sangat berharap tempat tokoku adalah dikota sendiri, tapi takdir Tuhan berkata lain, aku ditempatkan di Semarang di Kec. Ambarawa Kab. Semarang. Aku bersikeras untuk dipindah ke kotaku sendiri, karena aku lihat ditoko kotaku masih ada yang kosong untuk bisa di isi, tapi yang namanya keputusan dari pusat tidak bisa diganggu gugat. Akhirnya aku ikhlas menerima semua ini.
Aku kerja di Alfamart Ambarawa selama 6 bulan mulai dari Februari sampai Juli, keluar karena keterima kuliah di IAIN Semarang. Selama aku bekerja di Alfamart Ambarawa ini, aku menemukan hal-hal yang baru dan memberiku banyak manfaat. Diantaranya aku mengerti dunia Semarang yang akan aku tempati utuk kuliah nanti, mengerti kampus-kampus yang ada di Semarang, aku lebih bisa mandiri, belajar hidup untuk mempersiapkan diri sewaktu kuliah, diantaranya belajar hidup pisah dengan keluarga yang nantinya kalau kuliah akan pisah juga, dll. Selama kerja ini aku mencari-cari informasi tentang kampus yang ada di Jawa Tengah dan sekitarnya, aku sudah memilih bebrapa kampus idolaku, seperti UNDIP, UNS, UNNES, dan yang paling aku tuju adalah Universitas Sunan Kali Jaga (UINSUKA).
Akhirnya waktu ajaran baru dibuka dan pendaftaran SNMPT juga telah dibuka, aku mencoba untuk tes tertulis untuk kedua kalinya, aku sangat berharap bisa lolos dan keterima di Universitas idolaku. Tes keduaku ini bertempat sama dengan yang dulu yaitu di UNDIP tepatnya di Fakultas Ilmu Budaya. Tapi lagi-lagi takdir Tuhan bersebrangan dengan keinginanku, aku gagal untuk kedua kalinya. Aku pasrah dan bertawakkal.
Disela-sela kesedihanku itu, aku tiba-tiba teringat bahwa kesempatan untuk bisa ikut Bidikmisi masih terbuka satu kali lagi. Akhirnya semangatku bangkit lagi, “aku harus bisa menaklukkan ujian tes ini, ini yang ketiga kalinya aku harus bisa, tidak boleh gagal”, itulah kata-kataku dalam semangatku yang membara. Dan aku manfaatkan momen ini untuk mendartar lagi dengan jalur yang berbeda, kalau yang sebelumnya yaitu SNMPTN tapi kali ini SPMB-PTAIN. Aku disuruh memilih 3 Jurusan dan 2 kampus, maka pilihan pertamaku aku jatuhkan pada UINSUKA Jogjakarta dengan jurusan Sosiologi, pilihanku yang kedua yaitu UINSUKA lagi dengan jurusan Sosiologi Agama, dan pada pemilihan yang ketiga aku mendapatkan kebingungan, kampus mana yang aku pilih, dan secara tidak sadar aku pilih IAIN WALISONGO sebagi pilihan terakhir dan jurusannya yaitu Tasawuf dan Psikoterapi. Dan tempat tesku adalah di UINSUKA karena pilihan kampus paling banyak yang aku pilih.
Aku berangkat ke Jogjakarta sendirian dari Ambarawa, berangkat dari jam setengah 3 sampai sana jam 8 malam. Sebelumnya aku tidak pernah ke Jogja dan tidak tahu apa-apa tentang Jogja, modalku nekat dan bertanya pada orang-orang yang sudah pernah ke Jogja. Tapi Allah memudahkan jalanku, ternyata aku lagi-lagi teringat sesuatu yang nantinya bisa mengantarkanku untuk sedikit membantuku, yaitu aku teringat bahwa ada teman dari SANLAT yang lolos kuliah di Jogja, segera aku hubungi dia dan ternyata dia siap sedia membantuku, mulai dari penginapan, makan, mengantarkanku ke UINSUKA tempat ujian tesku. Akan tetapi aku tidak tahu, mengapa aku sangat mengidolakan UINSUKA ini dan sangat berkeinginan sekali untuk kuliah disana.
Waktu pengumuman datang, tapi lagi dan lagi Allah tidak menghendaki kuliah disana, aku gagal/tidak lolos dalam seleksi itu. Seketika harapan-harapan, semangat, dan cita-citaku rasanya hancur, 3 kali tes, 3 kali juga gagal, mungkinkah Allah memang mentakdirkanku untuk tidak kuliah, baru seleksi awal saja sudah gagal apalagi kalau sudah kuliah mungkin tambah sulit lagi dari yang ini. Keluarga yang aku kabari ini juga sock, mereka kasihan denganku, perjuangan dan pengorbananku gagal terus. Akan tetapi keluargaku menyemangatiku lagi untuk terus bangkit dan daftar kuliah lagi dikampus lain.
Dan akhirnya juga keluargaku memperbolehkanku kuliah di Semarang. Aku sedikit demi sedikit menerima semua ini, Allah lebih tahu daripada aku, Allah pasti merencanakan yang lebih baik dari ini. Dan akhirnya aku putuskan untuk mencoba kuliah untuk yang terakhir kalinya, mungkin jika aku gagal disini aku tidak kuliah. Kemudian, aku mencari-cari kuliah yang paling murah di Semarang dan ada jurusan yang aku  minati. Dan ternyata ketemunya adalah di IAIN WALISONGO yang sebelumnya tidak pernah aku lirik sebagai salah satu pilihan kampus favoritku. Di IAIN itu aku persempit lagi, fakultas mana yang mudah beasiswanya, dan aku persempit lagi jurusan apa yang segaris dengan aku, kemudian ketemulah jurusan Tasawuf dan Psikoterapi. Mulai dari itu, aku sudah mulai merasa cocok dengan itu. Tasawuf sebagai benteng agama dan Psikoterapi untuk menyembuhkan jiwa/penyakit yang mengganggu diri yaitu bersifat negatif, dan juga dibekali dengan ilmu-ilmu Psikologi.
Aku selalu berdo’a agar bisa lolos seleksi Di IAIN Walisongo, pilihan pertama yang aku pilih adalah tasawuf psikoterapi karena aku sudah sangat gandrung dengan jurusan ini. Dan Alhamdulillah wal hasil aku diterima di IAIN di jurusan yang aku tuju. Rasa bahagia dan haru yang tidak ternilai harganya. Karena tidak sia-sia perjuangan dan pengorbananku, selama 3 hari hari bolak-balik dari Ambarawa menuju Ngaliyan, demi diterimanya dikampus IAIN WALISONGO tersebut.
Dan ketika akan dimulainya OPAK, tepatnya 2 hari sebelum OPAK aku memutuskan untuk keluar dari pekerjaanku yaitu di Alfamart Ambarawa, perpisahan dengan teman-teman Alfamart sangat mengaharukan sampai-sampai aku menangis karena aku sudah menganggap mereka sebagai bagian dari keluargaku sendiri.
Dan sekarang aku sudah duduk disemseter 5, ak tidak pernah menyesal kuliah disini, sangat banyak ilmu yang aku peroleh dan cita-citaku tak lain dan tak bukan yaitu mampu mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.. dan aku mengucapkan beribu terima kasih kepada IAIN Walisongo yang setiap tahun memberi beasiswa kepadaku. 
Lucky Firmansyah

No comments:

Post a Comment