Analisis
terhadap video
Bapak Prof. Dr. H. M. Amin Syukur, M.A. dan Ibu Dra. Fathimah Usman,
M.Si.
Acara salah satu program televisi negara yaitu TVRI ini disajikan
dengan format video, yang mengusung tema “Cancer Survivor” dengan tiga
rangkai kata motivasi di bawahnya yaitu fight – belive – win, sungguh
tema yang sangat luar biasa. Dan selanjutnya video ini dibagi menjadi 3 part,
part 1 berisikan tentang video klip, part 2 wawancara Prof. Dr. H. M. Amin
Syukur, M.A. dan part 3 berisikan tentang wawancara dengan Ibu Dra. Fathimah
Usman, M.Si.. Part-part tersebut saya mencoba untuk menganalisisnya secara
objektif.
Sebelum menganalisis part demi part diatas saya tertarik membahas
dahulu tentang tema video ini “Cancer Survivor” Fight – belive – win.
Sungguh tema yang sangat menakjubkan, inspiratif, dan motivasi buat semua
orang, lebih-lebih kepada orang-orang yang mengidap penyakit kanker. Tema yang
diusung yaitu orang yang selamat dari kanker, dan ditambah dengan 3 kata kunci
yang sangat – sangat dahsyat serta mendalam, yang pertama fight, bertarung
dan berjuang mengalahkan kankernya yaitu dengan cara ikhtiyar dan do’a,
selanjutnya belive, setelah bertarung dan berjuang juga harus menanamkan
kepercayaan kepada diri sendiri bahwa pasti bisa dan pasti sembuh, dan yang
terakhir adalah win yaitu meraih kemenangan (sembuh).
Ø Part pertama
Disini berisikan tentang korelasi antara lagu (musik) dengan
penayangan video klip seorang anak peengidap penyakit kanker. Ada hal-hal yang
saya tangkap dalam video klip ini diantaranya :
o
Sebelum
menginjak ke Video klipnya terlebih dahulu dimunculkan kata-kata sugestif dan
motivasi terhadap berbagai permasalahan dalam hidup kita yang berkaitan dengan
kegagalan. Misalnya “Anda dengan tegas harus menolak untuk berhenti dan kalah”,
“Anda mengerti bahwa setiap kegagalan merupakan tanda bahwa keberhasilan sudah
semakin dekat dengan anda”.
o
Selanjutnya
masuk pada video klip tersebut. Disini mengandung beberapa ibroh (pelajaran)
yang bisa kita petik dan aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Diantaranya,
bahwa setiap permasalahan yang ada ataupun ketika mengidap suatu penyakit yaitu
mulai dari yang ringan sampai serius harus dihadapi dengan dua hal, berkaitan
dengan Internal : ceria, suka cita, tidak merasa terbebani, dan yang eksternal
: orang yang sakit harus mendapat kasih sayang penuh dari semuanya terutama dari
keluarga.
o
Ada
tiga kata motivasi “stronger – fighter – hope”. Yang pertama adalah stronger
yaitu memiliki kekuatan untuk terus bersemangat, selalu ceria, tidak perlu
takut, cemas, dan gelisah serta menghadapinya dengan keyakinan sembuh yang
tinggi. Yang kedua adalah fighter yaitu diri ini harus berusaha dan bertarung
dengan penyakit kita, jangan dibiarkan tidak diobati. Kita harus mengalahkannya
dengan cara ikhtiyar, do’a dan semangat / keyakinan. Dan yang ketiga Hope
yaitu harapan itu pasti ada dan dimiliki oleh semua orang. Kita harus mempunyai
harapan yang setinggi-tinggi untuk memotivasi diri dan membantu menyukseskan
penyakit itu cepat keluar.
Ø Part kedua
Berisikan wawancara antara sang pembawa acara (host) dengan Bapak Prof.
Dr. H. M. Amin Syukur, M.A.. Beliau terkena kanker dua kali, yang pertama
kanker otak dan yang kedua kanker nasofaring (kanker ganas) stadium 2 akhir. Ketika
mengidap kanker nasofaring ini beliau dibestral 30 kali serta dikemo 6 kali dan
difonis dokter umurnya tidak akan lama lagi. Tapi satu kata yang bisa saya
ucapkan “Subhana Allah” ketika melihat bagaimana bapak Amin mensikapi semua
itu. Dan beliau adalah salah satu orang yang hebat karena seluruh kehidupannya
dipasrahkan kepada Allah, tidak ada rasa takut sedikitpun terhadap
masalah-masalahnya dan penyakitnya yang diderita, beliau menghadapinya dengan
rasa suka cita, menerima, dan bersyukur. Dan inilah kata-kata atau tips trik dari
beliau ketika mendapat musibah / penyakit untuk memotivasi dirinya sendiri,
diantaranya :
o
Beliau
sembuh karena do’a semua orang dan do’anya sendiri
o
Beliau
berikhtiyar dengan medis juga dengan hati (dzikir)
o
Ketika
rasa sakit muncul, beliau mengatakan Alhamdulillah, karena sakit adalah bentuk
kasih sayang tuhan terhadap hambanya.
o
Tidak
boleh ada paradigma “Sakit akan Mati”, tapi
kenyataannya orang yang tidak sakit juga banyak yang mati. Dan Jangan juga
berparadigma seperti ini “Kanker – mati” kalau berfikir seperti itu hati tidak
bisa semeleh / pasrah kepada Allah.
o
Kita
harus mengikuti sunnatullah, yaitu harus berobat. Dan dalam rangka mewujukan
itu ada 2 hal, yang pertama adalah aktif yaitu berobat dan yang kedua pasif
yaitu pasrah kepada Allah. Dan keduanya harus berjalan bersama-sama.
o
Semua
hal yang kita dapatkan adalah jatah dari Allah, kita tidak bisa menolak. Ini
adalah skenario tuhan.
o
Sebelum
operasi otak beliau membaca dzikir – dzikir , sholawat nariyah, setelah operasi
membaca Yasin.
o
Yang
paling berperan adalah diri sendiri yaitu kekuatan dari dalam yang disebut
“Fost” dan kekuatan dari luar yaitu “Power” motivasi. Karena fost memiliki
kekuatan 88% dan otak 12%. Dan jika yakin sembuh ya maka akan sembuh.
o
Allah
tidak pernah salah, pasti benar, dan terbaik untukku. Dalam istilah kedokteran
ada psiko neuro induktrino monologi yaitu hati yang tenang akan mempengaruhi
saraf, saraf kepada kelenjar, kelenjar pada hormon. Jika hormon itu sehat maka
akan menjadi sistem imun (kekebalan). Kalau gelisah itu hormon sakit, jangan
sekali – kali stres, karena stres negatif akan menghasilkan sakit.
o
Penyakit
bisa disembuhkan dengan dzikir tapi harus dengan sungguh sungguh dan itu semua
bisa dilatih.
Itulah kata
kata motivasi bapak Amin bagi dirinya sendiri, dan karena lantaran itulah bapak
Amin sembuh dari penyakit kanker ganasnya. Dan banyak sekali ibroh yang dapat
diambil dari perjalan bapak Amin melawan sakitnya yang termaktup dalam
kata-kata motivasi diatas.
Ø Part 3
Berisikan wawancara antara sang pembawa acara (host) dengan Ibu Dra.
Fathimah Usman, M.Si. Beliau terkena kanker paru-paru pada bulan mei 2013.
Sosok Bu Fathimah adalah seorang istri yang sangat setia dan sayang kepada
suami dan keluarganya. Ketika bapak Amin terkena penyakit kanker beliaulah yang
selalu menemani, selalu memberi suport dan motivasi kepada beliau. dan oleh
sebab itu, bapak Amin lebih tegar dan semangat dan lantaran itu penyakit kanker
bapak Amin bisa disembuhkan. Tapi Allah mempunyai rencana lain, ketika bapak
Amin sudah sembuh gantian ibu Fathimah yang terkena penyakit kanker. Dan sampai
sekarang bu Fathimah masih menjalani pengobatan terkait penyakitnya itu. OKI,
ibu Fathimah menggunakan tips-trik yang diterapkan dalam kehidupnya dalam
menggadapi sakitnya, diantaranya :
o
Pada
waktu awal, beliau menerima penyakitnya itu dengan ikhlas, senang, dan juga
tidak kaget. Karena semua itu adalah sudah jatah dari Allah, pasti itu yang
terbaik bagi hambanya. Dan beliau tidak merasa bahwa dirinya sedang sakit.
o
Allah
telah mensekolahkannya, belajar langsung (bukan sekedar teori tapi langsung
praktek, kenyataan, dan merasakan) dan beliau berharap lulus.
o
Beliau
banyak belajar dari suaminya yaitu bapak Amin. Beliau dikasih motivasi yang
sangat luar biasa yang menjadikannya semakin mantap menjalani hidupnya. Bapak
Amin bilang jangan berparadigma “Sakit – mati” banyak juga orang yang mati tapi
tidak sakit. Misalnya, kematian Uje bukanlah diakibatkan penyakit tapi
kecelakaan, bu Fathimah menonton berita itu waktu di asrama ketika umroh,
kemudian beliau teringat kata-kata bapak Amin, langsung seketika beliau sujud
syukur, bukan karena senang kematian Uje tapi mensyukuri nikmat Allah dan
membenarkan kata-kata dari suaminya.
o
Dalam
kehidupan beliau menggunakan prinsip kabel listrik. Kabel listrik mempunyai dua
komponen, yaitu positif (+) dan negatif (-). Bersikap hidup positif yaitu Allah
sudah memilihkan yang terbaik buat hambanya, dan kebanyakan orang menilai tidak
sesuai dengan keinginannya, akan tetapi kita harus menerima karena itu adalah
standart kebaikan Allah. Optimis Allah memberi terbaik buat hambanya, serta
dibarengi dengan keikhlasan, ketulusan, dan menjalankan Sunatullah.
o
Menjalankan
Sunatullah (hukum alam). Misalnya manusia pengen punya uang harus kerja, tidak
bisa berdo’a saja. Seperti juga sakit maka harus diobati, tidak sekedar
ikhtiyar tapi harus juga berdo’a, berjuang, dan pasrah (semeleh) kepada Allah.
o
Beliau
sakit kanker ini merasa menjadi orang yang terpilih, karena dikasihi oleh Allah
dan sangat bersyukur “Alhamdulillah”.
o
Jangan
sampai mati mendadak, itu adalah cilaka. Karena kita masih banyak dosa, jika
mendadak tidak sempat bertaubat.
o
Dan
lanjutan dari prinsip kabel listrik yaitu yang negatif. Bersikap hidup negatif
adalah sikap pasrah total kepada Allah (semeleh)
o
Beliau
berprinsip : seberapa lama usia saya, saya berhak bahagia. Sakit juga bahagia,
jika merasakan sakit ya Alhamdulillah, saya tidak pernah mengeluh, buat apa
sedih.
o
Merasa
disayang Allah, bersyukur, dan menjalani hidup dengan rasa bahagia yaitu
menikmatinya.
o
Imam
Ghozali menyebutkan 4 unsur manusia, yaitu ruh, akal, qalb, dan nafs.
Keempat-empatnya berusaha menghidupkannya, terutama pada saat dzikir dan
lebih-lebih pada saat ibadah maghdhoh.
o
Allah
tidak pernah salah, karena Allah adalah “Subhana Allah” maha suci Allah dari
segala perbuatannya. Jadi jangan sedih.
o
Beliau
berdo’a : kuatkan hamba bukan sembuhkan hamba.
SIMPULAN :
Itulah hal-hal
yang dilakukan oleh Bapak Prof. Dr. H. M. Amin Syukur, M.A. dan Ibu Dra. Fathimah
Usman, M.Si. dalam meniti kehidupannya didunia dan ketika suatu penyakit
menyerangnya. Beliau-beliau mengkorelasikan dunia medis dengan dunia spiritual,
karena keduanya salah berkaitan. Dunia medis meliputi obat, dokter, dll.
Sedangkan dunia spiritual meliputi dzikir dengan sungguh-sungguh, pasrah,
ikhlas, dan berdo’a. Dan Oleh sebab itu, hati meraka selalu nyaman, ceria,
bahagia dan menyebabkan mudah terangkatnya penyakit-penyakit beliau. disamping
bermanfaat buat dirinya sendiri, juga bermanfaat buat orang lain terutama
orang-orang yang sedang mengalami sakit. Manfaatnya apa? Dari kejadian yang
dialami Bapak Amin dan Ibu Fathimah bisa menginspirasi dan memotivasi banyak
orang, bahwa penyakit bukanlah suatu yang berat dan satu-satunya yang
meyebabkan kematian. Dan berkat kejadian itu pula, bapak Amin berhasil menyusun
buku tentang sufi healing (terapi penyakit ala Sufi) dan membuka
pelatihan-pelatihan seperti pelatihan dzikir, sholat khusyuk, dll. Dan 4 kata
yang bisa saya ucapkan, Allahu Akbar, Subhana Alah, Amazing, Inspairing.
QS. At-Taubah :
51
“Katakanlah:
"Sekali-kali tidak akan menimpa Kami melainkan apa yang telah ditetapkan
Allah untuk kami. Dialah pelindung Kami, dan hanya kepada Allah orang-orang
yang beriman harus bertawakal."”
QS. Al-Baqarah
: 214
“Apakah kamu
mengira bahwa kamu akan masuk syurga, Padahal belum datang kepadamu (cobaan)
sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? mereka ditimpa oleh
malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan)
sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya:
"Bilakah datangnya pertolongan Allah?" Ingatlah, Sesungguhnya
pertolongan Allah itu Amat dekat.”
No comments:
Post a Comment