Manfaat
Kekentalan Air
Oleh : Lukman Hakim XII MA
Tercinta
Saat mendengar kata “cairan”, orang
segera membayangkan zat yang amat mudah mengalir. Padahal, tingkat-tingkat
kekentalan cairan amatlah beraneka. Contohnya, kekentalan aspal, gliserin,
minyak zaitun, dan asam sulfat, sangatlah berbeda. Perbedaan besar akan tampak
ketika semua cairan ini dibandingkan sebagaimana dalam tabel berikut :
Zat cair
|
Dibandingkan air
|
Aspal
|
10 miliar lebih kental
|
Gliserin
|
1000 kali lebih kental
|
Minyak zaitun
|
100 kali lebih kental
|
Asam sulfat
|
25 kali lebih kental
|
Rendahnya
tingkat kekentalan air sangatlah penting bagi seluruh makhluk hidup, tak
terkecuali tumbuhan. Pembuluh halus pada daun, sebgaimana tampak pada
gambar, mampu mengalirkan air karena
sifat encernya.
|
Pembandingan
sederhana di atas mengisyaratkan satu hal: air memiliki kekentalan sangat
rendah. Dengan kata lain, air sangatlah encer atau amat cair sehingga mudah
mengalir. Kecuali beberapa zat cair – seperti eter dan hidrogen cair – dan
zat-zat berwujud gas, air tampaknya memiliki tingkat kekentalan terendah.
Apakah
rendahnya tingkat kekentalan air ada gunanya bagi kita? Apa bedanya jika air
sedikit lebih kental atau lebih encer? Profesor Michael Denton menjawab
pertanyaan ini :
Jika kekentalan
air lebih tinggi, gerakan terkendali makromolekul besar, khususnya bentuk
semacam mitokondria dan organel kecil, akan menjadi tidak mungkin; demikian
juga peristiwa-peristiwa seperti pembelahan sel. Semua kegiatan utama sel akan
terhenti, dan kehidupan sel menyerupai jenis apa pun yang pernah kita kenal
mustahil akan terjadi. Perkembangan organisme-rganisme tingkat tinggi, yang
sangat bergantung pada kemampuan sel bergerak atau beringsut selama pembentukan
embrio, pasti mustahil terjadi jika kekentalan air sedikit saja lebih tinggi
dari yang ada sekarang. (Michael Denton, Nature’s Destiny: How The Laws of
biogogy Reveal Purpose in the Universe, New York: The free press, 1998, hlm.
33)
Sifat encer air
tidak hanya penting bagi pergerakan di tingkat sel, akan tetapi berguna pula
bagi sistem peredaran darah. Seluruh makhluk hidup berukuran tubuh lebih dari
seperempat milimeter memiliki sistem peredaran terpusat. Tanpanya, zat makanan
dan oksigen mustahil dapat diedarkan merata ke seluruh bagian tubuh. Dengan
kata lain, zat makanan dan oksigen takkan dapat diserap oleh sel-sel, dan
sisa-sisa zat makanan atau zat sampah lainnya tidak dapat dibuang.
Terdapat banyak
sel yang menyusun tubuh makhluk hidup. Karenanya, sangat penting bagi zat
makanan, oksigen dan energi yang telah masuk ke dalam tubuh untuk diedarkan
merata (dipompa) ke seluruh sel-sel melalui semacam “selang” atau “pipa”. Sama
halnya, pipa-pipa serupa juga diperlukan untuk membawa & membuang zat-zat
sampah. “pipa” ini adalah pembuluh darah vena dan arteri, yang merupakan bagian
dari sistem peredaran darah. Jantung adalah pompa yang mendorong bekerjanya
sistem ini agar terus-menerus mengalir.
Cairan yang dipompa
dan dialirkan dalam darah sebagian besarnya tersusun atas air. Darah tersusun
atas cairan bening yang disebut plasma darah. Selain itu, darah juga berisi
partikel-partikel kecil seperti sel-sel darah, protein, dan hormon – warna
merah darah dihasilkan oleh partikel sel darah merah. Sekitar 95% penyusun
plasma darah adalah air.
Inilah sebab
mengapa tingkat kekentalan air sangatlah penting bagi bekerjanya sistem
peredaran darah dengan baik. Jika air sekental aspal, misalnya, maka jantung
takkan mampu memompanya. Jika air sekental minyak zaitun (sekitar satu juta
lebih encer daripada aspal), jantung mungkin masih mampu memompanya, meskipun
sulit. Tapi, darah sekental minyak zaitun takkan mampu mencapai dan melewati
seluruh miliaran pembuluh darah kapiler yang meliputi tubuh kita. Pipa atau
pembuluh darah kapiler adalah pembuluh darah yang berukuran sangat kecil.
Begitulah, air
“benar-benar pas dan sesuai” untuk kehidupan. Tingkat kecocokan ini tak dapat
disandingkan dengan cairan lain mana pun. Bagian terbesar planet bumi ini
seluruhnnya cocok untuk kehidupan, dan dilingkupi dengan air berjumlah tepat
dan sesuai dengan kehidupan. Jelas, ini semua bukanlah kebetulan belaka atau
ada dengan sendirinya. Pastilah terdapat perancangan dan perhitungan sengaja untuk
tujuan tertentu.
Dengan kata
lain, sifat fisika air di atas memperlihatkan kepada kita bahwa air diciptakan secara
istimewa dan khusus untuk kehidupan. Bumi, yang sengaja diciptakan untuk dihuni
manusia, dihidupkan dengan air, yang secara khusus dibuat untuk menjadi
sandaran utama hidup manusia. Dengan air, Allah telah mengaruniai hidup kepada
kita, dan dengannya Allah menumbuhkan dari tanah beragam sumber makanan yang
menyehatkan kita. Jika demikian halnya, patutkah kita tidak bersyukur dan
menyembah Allah.? (insight)
No comments:
Post a Comment