HARAM COPY PASTE KESELURUHAN

Catatan yang ada diblog ini saya harap jangan di copy paste semua. karena ini arsip pribadi perkuliahan saya. Jika toh memang membutuhkan referensi tambahan dari blog saya ini, cantumkan juga alamat laman ini.
terima kasih..

Friday, April 11, 2014

Lukman Super Hero


 


LUKMAN : SUPER HERO IN INDONESIAN

Lukman Super Hero (LSH) bukanlah super hero biasa seperti yang muncul dipertelevisian, misalnya Superman, Spiderman, Badman, dll. melainkan super hero dalam bidang pendidikan. aku akan tampil sebagai super hero yang akan membabat tuntas kejahatan, kejelekan, dan menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang ada dalam tubuh pendidikan. Pendidikan adalah salah satu masalah terbesar bagi Indonesia, mulai dari system pendidikannya, fasilitas, infrastruktur, kwalitas guru, dan masih sulitnya anak bangsa untuk memperoleh pendidikan formal dinegara ini dengan gratis. Salah satu criteria Negara maju adalah apabila pendidikannya baik, sedangkan suatu Negara yang pendidikannya kurang bagus maka Negara tersebut sulit untuk maju.
Menurut kacamata saya, masalah pendidikan/sekolah gratis kenyataannya masih belum maksimal, masih banyak anak-anak bangsa ini yang tidak bisa menikmati bangko sekolah seperti anak-anak jalanan atau orang-orang yang latar belakangnya miskin. Kinerja pemerintah sudah bagus dengan adanya wajib belajar 9 tahun dengan gratis, yaitu dengan bantuan dana BOS. Akan tetapi masih banyak sekolah-sekolah yang nakal, yang tidak menjalankan dan mendukung adanya sekolah gratis itu, dana BOS jadi tidak jelas dikemanakan dan ini berakibat masih adanya pungutan liar yang dilakukan sekolah tersebut dengan dalih alasan dana BOS masih kurang. Sehingga anak-anak yang betul-betul dari keluarga yang tidak mampu/miskin, tidak mampu membayar uang yang diminta oleh sekolah tersebut yang berakibat putus sekolah. Ada lagi, sekolah sudah digratiskan tapi kebutuhan sekolah tidak gratis, ini menjadi problem bagi masyarakat miskin sendiri seperti seragam, buku, sepatu, tas, alat tulis,dll. Boro-boro membeli itu semua, bisa makan saja sudah syukur.
Hal yang saya lakukan seandainya menjadi Presiden RI yang berkaitan dengan pendidikan adalah:
1.      Pemberian beasiswa full
Pemberian beasiswa full adalah pemberian beasiswa secara gratis mulai dari masuk study sampai akhir study. Beasiswa ini juga ditunjang adanya pemberian biaya untuk keperluan yang menyangkut pendidikannya plus memberi skill pelatihan. Beasiswa tersebut mulai dari SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/MA, sampai Perguruan Tinggi S1, S2, dan S3. Khusus dalam perguruan tinggi, orang yang mendapatkan beasiswa ini harus tepat, jangan sampai salah sasaran seperti Bidikmisi salah satunya, terjadi banyak kesalahan dalam proses pemberian beasiswa, orang yang mampu bisa mendapatkan beasiswa dan orang yang miskin malah tidak bisa kuliah.
Yang saya lakukan adalah pembenahan terhadap beasiswa dikti/bidikmisi yang sudah ada, proses penerimaannya diperketat lagi, orang yang benar-benar tidak mampu dan memliki semangat yang kuat untuk kuliah, itulah yang berhak mendapatkan beasiswa tersebut sekalipun tingkat IQnya rendah. IQ bisa diasah jika orangnya mau mengasah, dengan semangat yang kuat tadi saya yakin ia akan berhasil dalam perkuliahannya. Dan juga yang berhak mendapatkan beasiswa bidikmisi tersebut adalah orang berprestasi yang berkepribadian baik, ini bisa dibuktikan dengan tes langsung (tes psikologi) atau lewat pernyataan dari sekolah/keluarga/teman yang bersangkutan lewat tertulis atau wawancara langsung. Jika terdapat ada yang kepribadiannya buruk, maka akan dikasih motivasi, bimbingan, dan arahan yang positif.

2.      Anak jalanan harus sekolah
Mengadakan sosialisasi besar-besaran untuk menyadarkan/mengajak anak-anak jalanan arti pentingnya bersekolah. Pemerintah memberi perhatian penuh kepada anak-anak jalanan tersebut, dan jika diperlukan akan membangun sekolah khusus bagi anak-anak jalanan dan plus sekolah bagi para orang tua yang tidak bisa membaca dan menulis.
Anak-anak jalanan juga anak bangsa ini, tidak ada diskriminasi dan pembedaan dalam semua hal termasuk dalam pendidikan. Anak-anak jalanan itu diberikan beasiswa full dan juga dipenuhi semua kebutuhannya yang berkaitan dengan dunia pendidikan. Dalam hal proses pembelajaran akan menggunakan strategi-strategi yang berbeda dengan sekolahan biasanya. Dan juga diajarkan tentang keagamaan secara mendalam, agar memiliki pondasi tauhid yang kuat.
Citra anak jalanan yang kumuh, dekil, tidak terawat, bodoh, tidak bermoral, kriminal, mengemis, ngamen, dll wajib disingkirkan dan harus diganti bahwa anak-anak jalanan juga bisa berkreasi, pintar, moral dan agamanya bagus, bermanfaat untuk masyarakat bukan merugikan masyarakat, bersih, dan terawat.
Tidak cuma pendidikan saja, saya berkeinginan untuk membuat sebuah rumah home industry untuk para gepeng dan anak-anak jalanan. Disitu mereka dikasih pekerjaan dan rumah tempat tinggal. Mereka bisa berkreasi dan mandiri dari jerih payah keringatnya sendiri. Tidak hanya pekerjaan dan pendidikan saja, dalam hal kesehatanpun gratis.

3.      Pemberian penghargaan kepada sang juara
Pemberian apresiasi/award/penghargaan kepada orang-orang yang mendapatkan juara, bisa berupa uang atau barang. Misalnya juara 1 dalam kelas, SD,SMP,SMA dan juara 1,2,3 dalam ujian nasional (juara UN sekolahnya sendiri, tingkat kabupaten, provinsi, muapun tingkat nasional), dan juara dalam mengikuti kompetisi-kompetisi / lomba yang diadakan oleh tingkat kabupaten, provinsi, nasional, maupun internasional. Dalam tingkat perguruan tinggi sama seperti diatas cuma bedanya adalah jika nilainya cumloud IP 3.9 atau 4.0 maka akan dapat hadiah. Ini sebagai motivasi / dorongan untuk berlomba-lomba menjadi yang terbaik dan berhasil meraih apa yang ia inginkan.

4.      Guru disamping mengajar harus bisa juga mendidik
Menyeleksi pengajar/guru/dosen yang benar-benar bisa mengajar dan juga sekaligus bisa mendidik. Sekarang para pengajar jarang yang melakukan proses mendidik, mereka hanya mementingkan dirinya sendiri dan hanya memenuhi tugasnya sebagai pengajar itu saja. ini berakibat banyaknya para siswa menjadi merosot moral dan tingkah lakunya. Kenakalan remaja marak terjadi, mislanya tawuran, seks bebas, salah menggunakan internet, narkoba, dll.
Lingkungan sekolah sangat diharapkan sekali bisa sebagai pengontrol dari akhlak para siswanya, guru mengemban amanat yang sangat besar dari orang tua para siswa dan guru juga orang tua kedua setelah orang tua siswa. Tapi apa yang terjadi pengajar negeri ini kebanyakan masih sebatas mengajar dan tidak terlalu memperhatikan akhlak siswanya (terkesan cuek).
Pengajar selain harus bisa mengajar dan mendidik, ia juga harus bisa mengikuti perkembangan zaman, mislanya seorang pengajar harus sudah bisa mengoprasionalkan komputer, internet, dan mampu menyesuaikan kurikumul baru yang selalu berubah-ubah. Peran pemerintah disini untuk pengajar adalah melakukan pengawasan, pelatihan, dan pengontrol.

5.      Mengubah wajah guru yang muram, galak, nakal, menakutkan, pilih kasih, suasana kelas tidak kondusif, menjadi sosok guru yang murah senyum, baik, lemah lembut, disukai siswa, menjadikan suasana kelas yang nyaman, menyenangkan, dan belajar : santai tapi serius.

6.      Tidak ada bedanya sekolah kota dan desa
Menstabilkan atau menyamaratakan fasilitas-fasilitas dan infrastuktur yang terdapat dalam sekolah maupun kampus, tidak ada pembeda antara dikota dengan didesa. Mislanya bangunannya harus layak pakai, media pembelajaran tersedia bagus, fasilitas teknologi menunjang, suasana yang asri, dll

7.      Mensejahterakan guru baik itu dari swasta maupun negeri, ini berkaitan dengan honorer guru

8.      Memberi bantuan kepada lembaga-lembaga/instansi pendidikan lain yang memerlukan dana, misalnya pemberian bantuan kepada sekolah swasta, PonPes, Masjid, Madrasah Diniyah, dll.


Tak hayal jika semua program itu berhasil saya wujudkan dan membawa wajah pendidikan di Indonesia semakin baik maka layak dijuluki sebagai super hero in education at Indonesian atau bisa juga mendapat gelar Bapak Pendidikan setelah bapak Ki Hajar Dewantara. 

No comments:

Post a Comment