BAB I
PENDAHULUAN
A.
PENDAHULUAN
Manusia
merupakan mahluk allah yang paling sempurna dengan segala potensi-potensi yang
ada,maka manusia mempunyai tugas dan tujuan yang berbeda dengan mahluk-mahluk
yang lain,manusia dianugerahi akal untuk berfikir dan hati untuk merasa,maka
dari itu semua segala apapun yang dilakukan manusia di bumi akan dipertanggung
jawabkan di akhirat kelak.
B.
RUMUSAN MASALAH
1.
Apa ayat yang mendasari tentang Al-Insan, Munasabah ayat, Asbabun
Nuzul, dan pandangan ahli tafsir?
2.
Bagaimanakah hakikat Insan (manusia)?
3.
Bagaimanakah proses penciptaan Insan (manusia)?
4.
Apa tugas manusia di bumi?
5.
Bagaimana Pembagian manusia menurut ibn qayyim?
BAB II
PEMBAHASAN
1. A. AYAT YANG MENDASARI
øÎ)
tA$s% y7/u
Ïps3Í´¯»n=yJù=Ï9
ÎoTÎ)
7,Î=»yz #Z|³o0 `ÏiB
&ûüÏÛ ÇÐÊÈ #sÎ*sù
¼çmçG÷§qy àM÷xÿtRur
ÏmÏù `ÏB ÓÇrr
(#qãès)sù ¼çms9 tûïÏÉf»y
ÇÐËÈ
71. (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada Malaikat:
"Sesungguhnya aku akan menciptakan manusia dari tanah".
72. Maka
apabila telah Kusempurnakan kejadiannya dan Kutiupkan kepadanya roh
(ciptaan)Ku; Maka hendaklah kamu tersungkur dengan bersujud
kepadaNya".(QS.Shad[38]:71-72)
B. MUNASABAH AYAT
v (QS.Al-Insan:2)
$¯RÎ)
$oYø)n=yz z`»|¡SM}$#
`ÏB >pxÿôÜR
8l$t±øBr& ÏmÎ=tGö6¯R çm»oYù=yèyfsù $JèÏJy
#·ÅÁt/
ÇËÈ
“Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia
dari setetes mani yang bercampur[1535] yang Kami hendak mengujinya (dengan
perintah dan larangan), karena itu Kami jadikan Dia mendengar dan melihat.”
[1535]
Maksudnya: bercampur antara benih lelaki dengan perempuan.
v (QS.Al-Hijr:28-31)
øÎ)ur
tA$s% y7/u
Ïps3Í´¯»n=yJù=Ï9
ÎoTÎ)
7,Î=»yz #\t±o0 `ÏiB
9@»|Áù=|¹ ô`ÏiB :*yJym
5bqãZó¡¨B ÇËÑÈ #sÎ*sù
¼çmçF÷§qy àM÷xÿtRur
ÏmÏù `ÏB ÓÇrr
(#qãès)sù ¼çms9 tûïÏÉf»y
ÇËÒÈ yyf|¡sù èps3Í´¯»n=yJø9$#
öNßg=à2
tbqãèuHødr& ÇÌÉÈ HwÎ) }§Î=ö/Î) #n1r&
br& tbqä3t yìtB
úïÏÉf»¡¡9$# ÇÌÊÈ
28. Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu berfirman
kepada Para Malaikat: "Sesungguhnya aku akan menciptakan seorang manusia
dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk,
29.
Maka apabila aku telah menyempurnakan kejadiannya, dan telah meniup kan
kedalamnya ruh (ciptaan)-Ku, Maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud.
30.
Maka bersujudlah Para Malaikat itu semuanya bersama-sama,
31.
Kecuali iblis. ia enggan ikut besama-sama (malaikat) yang sujud itu.
Dimaksud
dengan sujud di sini bukan menyembah, tetapi sebagai penghormatan.
v (QS.Al-Mukminun:12-15)
ôs)s9ur
$oYø)n=yz z`»|¡SM}$#
`ÏB 7's#»n=ß `ÏiB
&ûüÏÛ ÇÊËÈ §NèO çm»oYù=yèy_ ZpxÿôÜçR
Îû 9#ts% &ûüÅ3¨B ÇÊÌÈ ¢OèO $uZø)n=yz spxÿôÜZ9$# Zps)n=tæ
$uZø)n=ysù sps)n=yèø9$#
ZptóôÒãB
$uZø)n=ysù sptóôÒßJø9$#
$VJ»sàÏã
$tRöq|¡s3sù zO»sàÏèø9$# $VJøtm: ¢OèO
çm»tRù't±Sr&
$¸)ù=yz tyz#uä 4 x8u$t7tFsù ª!$#
ß`|¡ômr&
tûüÉ)Î=»sø:$#
ÇÊÍÈ §NèO /ä3¯RÎ) y÷èt/
y7Ï9ºs tbqçFÍhyJs9
ÇÊÎÈ
12. Dan Sesungguhnya Kami telah menciptakan
manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah.
13.
Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang
kokoh (rahim).
14.
Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami
jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang,
lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. kemudian Kami jadikan Dia
makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta yang paling
baik.
15.
Kemudian, sesudah itu, Sesungguhnya kamu sekalian benar-benar akan mati.
v (QS.Al-Baqarah:30)
øÎ)ur
tA$s% /u
Ïps3Í´¯»n=yJù=Ï9
ÎoTÎ)
×@Ïã%y` Îû ÇÚöF{$#
ZpxÿÎ=yz ( (#þqä9$s% ã@yèøgrBr&
$pkÏù
`tB ßÅ¡øÿã
$pkÏù
à7Ïÿó¡our
uä!$tBÏe$!$#
ß`øtwUur
ßxÎm7|¡çR x8ÏôJpt¿2
â¨Ïds)çRur y7s9
( tA$s% þÎoTÎ) ãNn=ôãr&
$tB w
tbqßJn=÷ès? ÇÌÉÈ
30. Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada
Para Malaikat: "Sesungguhnya aku hendak menjadikan seorang khalifah di
muka bumi." mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan
(khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan
menumpahkan darah, Padahal Kami Senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan
mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya aku mengetahui apa
yang tidak kamu ketahui."
v (QS.Adz-Dzariyat:56)
$tBur
àMø)n=yz
£`Ågø:$#
}§RM}$#ur wÎ)
Èbrßç7÷èuÏ9 ÇÎÏÈ
56. Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia
melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.
C. ASBABUL NUZUL
Sebab
turunnya ayat ini yaitu ketika masa penciptaan manusia pertama yaitu Nabi Adam
As. Yakni pada saat peristiwa Adam as bersama malaikat dan iblis ,bahwa manusia
diciptakan Allah dari tanah yang bercampur air,dan ketika sempurna bentuk fisik
manusia maka ditiupkanlah ruh,kemudian Allah menyuruh kepada malaikat dan iblis
untuk bersujut sebagai penghormatan, maka malaikatpun bersujut, namun iblis
menolaknya, bahkan menyombongkan diri,dan menganggap bahwa dia itulah yang
paling sempurna, Turunnya ayat ini yaitu sebagai penafikan akan pengetahuan
Rasul SAW[1].
D. PANDANGAN AHLI TAFSIR
※ M. Quraish
Shihab
Dalam
tafsir Al - mishbah karya M. Qurais Shihab disebutkan bahwa para ulama’ berpendapat
bahwa ayat-ayat surah ini merupakan yang pertama yang turun menyangkut kisah
Nabi Adam tersebut. Ayat ini membahas tentang
asal kejadian manusia dan iblis, perbedaan itu bukan saja pada unsur
tanah dan api, tetapi pada manusia ada ruh ciptaan Allah yang tidak ada pada
iblis, unsur ruhani itulah yang mengantar manusia lebih mampu mengenal Allah
SWT., beriman, taqwa, berahlaq, budi luhur serta berperasaan halus. Mengenai
proses
Kata
basyar terambil dari kata basyarah yang berarti kulit, kata ini biasa kita
sebut dengan manusia hal ini karena terlihat dari sisi lahiriyah Nampak dari
manusia adalah kulitnya,bukan seperti hewan yang Nampak jelas lahiriyahnya
adalah bulunya,namun ini berbeda dengan kata insane yang kita artikan sama
dengan manusia,jika basyar penekanannya
pada sosok yang Nampak pada fisik manusia maka insan memiliki arti yang berbeda
yakni insane menampung perbedaan-perbedaan dalam bidang keruhanian,keimanan,dan
akhlaq[2]. Dengan
kata lain, basyar menunjukan persamaan,sedangkan pada insan dapat menyiratkan
perbedaan antara seorang dengan yang lainnya.
※ Imam Syafi’i
Pendapat
imam syafii tentang proses penciptaan manusia dalam surah al-insan ayat 2,bahwa
manusia terbuat dari setetes mani yang bercampur yang hendak kami uji (dengan
larangan dan perintah),ada yang mengatakan,wallahu a’lam,bercampurnya sperma
laki-laki dan ovum perempuan.Kemudian beliau melanjutkan,menurut orang
arab,setiap yang bercampur di sebut amsyaj.Lalu mengenai perbedaan istilah
antara insane dengan basyar saya belum menemukan[3].
※ Ibn Katsier
Seperti pada
ulama’ tafsir lainnya Ibn Katsier juga berpendapat bahwa ayat ini menerangkan
tentang kekuasaan Allah untuk menciptakan manusia,pada saat itu setelah
diciptakannya Adam as.maka semua mahluk allah diperintahkan untuk bersujud
kepada Adam sebagai penghormatan,namun ada satu mahluk yang enggan bahkan
membangkang yaitu iblis karena dia merasa lebih tinggi di banding adam.maka
sebagai hukuman atas ketidak patuhan iblis kepada perintah Allah,Allah pun
mengusirnya dari surge menuju bumi dengan laknat dan kutukan abadi,kemudian
iblis memohon permintaan kepada allah tanggguh untuk menjerumuskan manusia ke
dalam kemaksiatan sampai hari kiamat,lalu Allah mengabulkannya.
2.
Hakikat Insan(manusia)
Sekalipun
manusia itu termasuk dalam golongan hayawaniyah,baik dalam arti luar maupun
dalam,akan tatapi ia sebenarnyam mempunyai dua sifat keadaan yang sangat
menakjubkan bagi dirinya yaitu ilmu dan kemauan. Yang dimaksud dengan ilmu di
sini ialah kekutan manusia untuk membina,mempunyai dayacipta yang tidak bias
diraba dan memiliki kecerdasan.
Sedangkan
yang di maksud kemauan di sini ialah nafsu, keinginan yang kuat untuk mencapai
tujuan setelah di pertimbangkan oleh akal. Keadaan dan sifat inilah yang dapat
menjadikan perbedaan manusia dengan hewan,sekalipun hewan mempunyai nafsu
,namun hewan tidak bisa mengandalikan dan mempertimbangkan akal.
Keadaan
manusia semasa kecil,juga mempunyai banyak kekurangan-kekurangan dalam dua hal
di atas,mereka mempunyai nafsu,marah,dan semua persaan-perasaan lainnya,akan
tetapi ia belum dapat meyatakan secara terang pada masa. Ilmu pengetahuan belum
sampai kepadanya,karena ia menurut pada kecerdasan yang ada pada manusia semasa
itu.Di situ timbul perbedaan antara manusia belum dewasa dengan sudah
dewasa,perbedaan antara manusia awam dengan yang khaash,para nabi,auliya’,para
sufi,para ulama’dan filosof.
Seorang
anak tidak mempunyai pengetahuan seperti yang di miliki orang dewasa,begitu
pula orang dewasa tidak memiliki pengetahuan seperti seorang cerdik
pandai,serupa pula halnya seoarang cerdik pandai belum tentu bias mengetahui
akan hubungan kesucian antara para nabi,auliya,serta kesempurnaan-kesempurnaan
yang ada pada diri mereka,maka dari itu kesucian itu dapat mengangkat dirinya
karena hatiny suci dari noda dan dosa,jadi bukan ilmu-ilmu agama,serta
ajaran-ajaran islam yang kadang-kadang kita sulit untuk menerimanya,namun
karena hati kita yang tertutup oleh debu kotoran dunia.Badan jasmani tersedia
sebagai perantara bagi jiwanya,sedangkan jiwa tunduk pada ilmu.Tabiat manusia
ada empat unsure yang menjelma menjadi sifat yang dikenal dengan nama
kebinatangan[4].
3.
Proses Penciptaan manusia
Al-Qur’an
menjelaskan bahwa manusia diciptakan dari tanah dan setelah sempurna
kejadiannya,maka ruh dihembuskan kepadanya,seperti yang telah disebutkan pada
surah Shad ayat 71-72 di atas.Dari sini jelas bahwa manusia diciptakan dari
tanah dan ruh.Ia adalah kesatuan dari kedua unsur tersebut yang tidak
terpisah.Kesatuan antara tanah (jasmani) dan ruhani inilah yang harus dijadikan
dasar kehidupan manusia termasuk kesehatannya.Bila terpisah maka tidak bias
disebut lagi manusia,sebagaimana air yang terdiri dari oksigen dan
hydrogen.bila salah satu terpisah,maka ia bukan air lagi[5].Proses
penciptaan manusia telah tertuang dalam Al-Qur’an Surah al-mukminun ayat 12-15
seperti di atas,bahwa Allah SWT telah menciptakan manusia dari suatu sari pati
yang berasal dari tanah,kemudian melalui proses selanjutnya yaitu allah
menjadikan saripati itu menjadi air mani yang disimpan dalam tempat yang kokoh
yang disebut rahim,lalui melalui proses biologis,air mani itu bercampur dan
menyatu dengan ovum menjadi segumpal darah atau zigot,kemudian segumpal darah
itu allah jadikan segumpal daging,lalu tulang belulang,kemudian allah
membungkusnya dengan daging,kemudian allah menjadikannya bentuk mahluk yang
lain,maksudnya di sini adalah manusia,kemudian setelah sempurna bentuk manusia
di tiupkanlah ruh,kemudian melalui proses yang panjang zigot tadi tumbuh dan
pada saatnya lahirlah menjadi mausia yang masih suci, begitu agung penciptaan
allah,subhanallah,,,bahkan allah itu menciptakan manusia semua sama,namun
berbeda,semua mempunyai kaki,tangan organ dalam,jantung dan lain sebagainya
semua sama namun ukuran ndan bentuknya berbeda,padahal jumlah semua manusia itu
berjuta-juta,miliyar.lalu mengapa allah itu menciptakan manusia dengan berbagai
proses , bertahap-tahap, padahal allah itu mampu menjadikan sesuatu hal dalam
sekejab? iya, karena allah menciptakan sesuatu itu pasti ada hikmahnya,itu
merupakaan kekuasaan allah,coba jika allah menciptakan manusia itu dengan
sekejab,maka tidak ada dokter kandungan,rumah sakit bersalin dan
sebagainya,sehingga ini semua merupakan karunia allah,untuk mengambil pelajaran
bagi manusia untuk selalu tafaqqur kepada sang khaliq,muncul
kekreatifitasan.Kemudian manusia itu ada yang masa hidupnya di dunia ini hanya
sebentar ada yang sampai bertahun-tahun,maka intinya semua akan kembali kepada
allah,untuk hidup yang abadi yaitu di
akhirat[6].
4.
Tugas Manusia di Bumi
Al-Qur’an
telah menjelaskan bahwa,sebelum menciptakan manusia,Allah telah menyampaikan
proyek ini kepada malaikat,yaitu agar manusia akan menjadi khalifah di bumi,hal
ini sesuai dengan firman allah QS.Al-Baqarah ayat 30 yang artinya: Ingatlah ketika Tuhanmu
berfirman kepada Para Malaikat: "Sesungguhnya aku hendak menjadikan
seorang khalifah di muka bumi." mereka berkata: "Mengapa Engkau
hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan
padanya dan menumpahkan darah, Padahal Kami Senantiasa bertasbih dengan memuji
Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya aku
mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.",,dari sini jelas bahwa hakikat
wujud manusia dalam kehidupan di dunia ini adalah melaksanakan tugas
kekhalifahan,membangun dan mengelola dunia ini sesuai kehendak ilahi.Karenanya
ditetapkanlah tujuan hidupnya di dunia ini yaitu mengabdi kepada sang khaliq
yaitu Allah SWT.seperti yang terdapat pada QS.adz-Zariyat yang artinya : 56.
Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi
kepada-Ku.Dari sini jelas bahwa hakikat tujuan manusia hidup di bumi ini tidak
lain dalah untuk mengabdi,menyembah kepada allah dalam keadaan apapun.Untuk
menyukseskan tujuan hidup tersebut maka allah telah melengkapi manusia dengan
potensi-potensi tertentu,antara lain:
a)
Kemampuan untuk mengetahui sifat-sifat, fungsi dan kegunaan segala
macam benda.hal ini tergambar dalam firman allah,”Dia telah mengajarkan kepada
adam nama(benda-benda)seluruhnya”(QS.Al-Baqarah:31)
b)
Di tundukannya bumi,langit dan segala macam isinya:
binatang-binatang,planet-planet da lain sebagainya oleh kepada
manusia(QS.Al-Jatsiyah:12-13).
Hanya perlu digaris bawahi di sini,bahwa penaklukan tersebut
dilakukan oleh allah sendiri,bukan oleh manusia.Dengan demikian,kedudukan
manusia dengan benda-benda tersebut sama dan setingkat dari segi penundukan dan
penghambaan kepada allah[7].
5.
Pembagian manusia menurut ibn qayyim
Berdasarkan
dua dasar (Ibadah dan isti'anah) manusia bisa dibagi menjadi empat
golongan :
1. Ahli ibadah dan isti'anah kepada
Allah. Mereka merupakan golongan yang paling mulia dan paling tinggi. Ibadah
kepada Allah merupakan tujuan mereka, dan mereka pun memohon agar Allah
menolong dan memberikan taufik, sehingga mereka dapat melaksanakan ibadah itu. Karena
itu permohonan paling utama yang disampaikan kepada Allah ialah pertolongan
menurut keridhaan-Nya, seperti yang diajarkan Nabi Shallallahu Alaihi wa
Sallam kepada orang yang beliau cintai, Mu'adz bin Jabal Radhiyallahu
Anhu. Beliau bersabda, "Wahai Mu'adz, demi Allah, aku benar-benar
mencintaimu. Maka janganlah engkau lalai untuk mengucapkan seusai setiap
shalat, 'Ya Allah, tolonglah aku untuk menyebut nama-Mu, bersyukur dan
beribadah secara baik kepada-Mu'."
2. Orang-orang yang tidak mau beribadah dan
tidak mau memohon pertolongan kepada-Nya. Mereka tidak mengenal ibadah dan isti'anah.
Ini kebalikan dari golongan yang pertama. Bahkan jika salah seorang di antara
mereka memohon kepada-Nya, maka hal itu dimaksudkan untuk memuaskan nafsunya,
bukan berdasarkan keridhaan dan hak-Nya. Semua yang ada di langit dan di bumi
memohon kepada-Nya. Bahkan makhluk yang paling dibenci Allah dan musuh-Nya,
Iblis, ma-sih sempat memohon kepada Allah dan Allah pun memenuhinya. Tapi
karena apa yang dimohon itu bukan untuk mendapatkan keridhaan-Nya, maka ia semakin
menambah penderitaan, kesengsaraan dan dia semakin jauh dari Allah. Begitulah
keadaan setiap orang yang memohon pertolongan kepada Allah, namun tidak
dimaksudkan untuk menambah ketaatan kepada-Nya, sehingga dia menjadi budak dari
apa yang dimintanya.
Hendaklah diketahui, bahwa kalaupun
Allah memenuhi permintaan orang yang meminta kepada-Nya, bukan karena ada
kemuliaan pada diri orang yang meminta itu. Hamba meminta kepada-Nya dan Allah memenuhinya,
padahal permintaannya itu boleh jadi menjadi sumber kehancuran dan
penderitaannya, sehingga pemenuhan Allah ini justru menjadi kehinaan baginya.
Sebaliknya, tidak adanya pemenuhan Allah atas permintaan hamba justru merupakan
kemuliaan dan gambaran cinta Allah kepadanya, perlindungan dan penjagaan Allah
baginya dan bukan merupakan gambaran kekikiran Allah. Tapi orang yang bodoh akan
mengira bahwa Allah tidak mencintai dan tidak pula memuliakannya, sehingga dia
berburuk sangka terhadap Allah. Pemberian dan pencegahan Allah merupakan ujian.
Firman-Nya,
$¨Br'sù ß`»|¡RM}$#
#sÎ)
$tB
çm9n=tGö/$#
¼çm/u
¼çmtBtø.r'sù
¼çmyJ¨ètRur
ãAqà)usù
úÎn1u
Ç`tBtø.r&
ÇÊÎÈ !$¨Br&ur
#sÎ)
$tB
çm9n=tGö/$#
uys)sù
Ïmøn=tã
¼çms%øÍ
ãAqà)usù
þÎn1u
Ç`oY»ydr&
ÇÊÏÈ
"Adapun manusia, apabila Rabbnya mengujinya
lalu dimuliakan-Nya dan diberikan-Nya kesenangan, maka dia berkata, 'Rabbku
telah memuliakanku'. Adapun bila Rabbnya mengujinya lalu membatasi rezkinya, maka
dia berkata, 'Rabbku menghinakanku'. Sekali-kali tidak (demikian)."(Al-Fajr:
15-16).
Allah menyanggah dugaan orang,
bahwa keluasan rezkiyang dilimpahkan- Nya merupakan kemuliaan dari-Nya,
sedangkan kemiskinan merupakan kehinaan dari-Nya, dengan befirman, "Aku
tidak menguji hamba-Ku dengan kekayaan karena dia mulia di Mata-Ku. Aku tidak mengujinya
dengan kemiskinan karena dia hina di Mata-Ku." Dia memberitahukan bahwa
kemuliaan dan kehinaan tidak berkisar pada keluasan harta dan pembatasannya.
Toh Allah menghamparkan harta seluas-luasnya kepada orang kafir, bukan karena
dia mulia, dan membatasi harta pada orang Mukmin, bukan karena dia hina. Segala
puji bagi Allah atas semua ini, dan Dia Mahakaya lagi Maha Terpuji. Jadi kebahagiaan
dunia dan akhirat tetap kembali kepada iyyaka na'budu wa iyyaka nasta'in.
3. Golongan orang yang memiliki sebagian
ibadah tanpa menghendaki isti'anah. Mereka ada dua kelompok: Pertama, golongan
Qadariyah yang berpendapat bahwa Allah telah melakukan apa yang ditetapkan- Nya
pada hamba dan Dia tidak perlu lagi memberikan pertolongan kepada hamba, karena
Allah telah menolongnya dengan mencipta-kan alat baginya, memperkenalkan jalan
dan mengutus para rasul. Sehingga setelah adanya pertolongan ini, hamba tidak
perlu lagi memo-hon kepada-Nya. Kedua, golongan yang beribadah namun tidak
total dalam tawakal dan memohon pertolongan kepada-Nya. Pandangan mereka tidak mengaitkan
orang yang bergerak kepada siapa yang meng-gerakkan, tidak mengaitkan sebab
kepada pembuat sebab, tidak mengaitkan alat kepada pelaku.
4. Golongan yang mempersaksikan bahwa hanya
Allah satu-satunya yang memberikan manfaat dan mudharat. Apa pun yang
dikehendaki- Nya pasti akan terjadi dan apa yang tidak dikehendaki-Nya tidak
akan terjadi, namun mereka tidak berbuat apa yang dicintai dan diridhai-Nya[8].
BAB III
SIMPULAN
Melalui
pembahasan tadi dapat saya simpulkan bahwa manusia merupakan mahkluk ciptaan
allah yang paling sempurna.Ia diciptakan dengan tanah (jasad) dan ruh,sedangkan iblis terbuat dari
api,dengan ruh itulah yang menjadi pembeda antara manusia dengan yang
lainnya.Manusia diberi akal untuk bertafaqqur,dikaruniai hati untuk merasa,di
karuniai potensi-potensi yang berbeda-beda dan semua itu merupakan pemberian
dan ciptaanya untuk melaksanakan tugas kekhalifahan di bumi dan untuk meyembah
mengabdi kepada allah,namun perlu diigat bahwa manusia juga mempunyai nafsu
hayawaniyah yang cenderung menjadikan manusia menjadi lalai akan karunia tuhan
dan proses yang bertahap-tahap dari proses bertemunya sperma dengan ovum hingga
menjadi bentuk yang sempura semua itu merupakan kekuasaan allah dengan itu kita
bisa tafaqqur akan penciptaannya.melihat dari awal pembuatan manusia ternyata
ia diciptakan dari sesuatu yang rendah,agak menjijikkan,tidak ada
apa-apanya,namun pada masa yang berbeda ia bisa menjadi sesuatu yang luar
biasa.
Kemudian
Mengenai perbedaan lugghah antara basyar dengan insan yang kita
biasa artikan sama yaitu manusia, ternyata hal ini memilki arti yang berbeda, menurut
M.Quraish shihab kata basyar berarti kulit yang dapat diartikan dengan
basyar itu manusia bagian jasadiyah atau yang nampak pada fisik manusia, sedangkan
insan merupakan bagian yang tidak nampak, bisa wujud ruhaniyah dan
memiliki potensi spiritual. Namun ada pula ulama’ lain yang mengatakan
bahwa basyar dan insan ini
tidak ada perbedaan dalam segi apapun hanya perbedaan istilah.
Sedangkan
pembagian manusia menurut ibn qayyim manusia dibagi menjadi 4 golongan yaitu Ahli
ibadah dan isti'anah kepada Allah, Orang-orang yang tidak mau beribadah dan
tidak mau memohon pertolongan kepada-Nya, Golongan orang yang memiliki sebagian
ibadah tanpa menghendaki isti'anah, dan Golongan yang mempersaksikan bahwa
hanya Allah satu-satunya yang memberikan manfaat dan mudharat.
Jadi
setelah kita tahu akan hakikat,tujuan kita di bumi ini hendaknya kita saling
bertafaqqur dan muhasabah untuk diri kita sendiri pada khususnya dan untuk
orang lain pada umumya,dan semoga kita termasuk menjadi makhluk allah yang
tinggi derajatnya di sisi allah dan bisa melaksanakan tugas kekhalifahan,sesuai
apa yang telah allah perintahkan serta khusnul khatimah bi syafa’atil’udhmah
rasulillah SAW. Wallahu a’lam bisshowab….
PENUTUP
Demikianlah makalah yang dapat saya uraikan. Saya menyadari bahwa dalam
penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan. Karena sesungguhnya kesempurnaan itu milik Allah dan
kekurangan adalah bagian dari saya. Oleh karena
itu, saya mengharapkan kritik dan saran yang
kontruktif untuk memperbaiki makalah berikutnya. Semoga makalah ini bermanfaat
dan menambah referensi pengetahuan kita.
DAFTAR
PUSTAKA
Shihab
Quraish, Tafsir Al-Mishbah, (Jakarta : LenteraHati : 2002), vol 14
Rus’an,
Intisari Filsafat Imam Alghazali, (Jakarta : Bulan Bintang : 1960)
Pedak
Mustamir,s.ked, Qur’anic Super Healing, (Semarang : Pustaka Nuun : 2002)
Al-Jauziyah,
Ibnu Qayyim, Madarijus-Salikin (Pendakian Menuju Allah) Penjabaran Kongkrit
''Iyyaka Na'budu Wa Iyyaka Nasta'in", diterjemah oleh Kathur
Suhardi, (Jakarta : Pustaka Al-Kautsar : 1999) cet. 2,
Ahmad
Musthofa Al-Farran, Tafsir Imam Syafi’I, (Jakarta : Almahira : 2008),
cet.1, jilid 3
Katsier
Ibn,Terjemah Singkat Tafsir Ibn Katsier, (Surabaya : PT Bina Ilmu :
19992 ),
Cet.1.jilid
7
[1] Quraish shihab, tafsir Almisbah,Jakarta:
Lentera Hati,2002,hlm.168
[3] Ahmad Musthofa Al-Farran, Tafsir Imam Syafi’I, (Jakarta :
Almahira : 2008), cet.1, jilid 3,hlm.266
[4] Rus’an, Intisari Filsafat Imam Alghazali, (Jakarta : Bulan Bintang
: 1960),hlm.1-2
[5] Mustamir Pedak , Qur’anic
Super Healing, (Semarang : Pustaka Nuun : 2002),hlm.20
[6]
Syafii
[8] Al-Jauziyah, Ibnu Qayyim, Madarijus-Salikin (Pendakian Menuju
Allah) Penjabaran Kongkrit ''Iyyaka Na'budu Wa Iyyaka Nasta'in", diterjemah
oleh Kathur Suhardi, (Jakarta : Pustaka Al-Kautsar : 1999)
cet. 2,
No comments:
Post a Comment