HARAM COPY PASTE KESELURUHAN

Catatan yang ada diblog ini saya harap jangan di copy paste semua. karena ini arsip pribadi perkuliahan saya. Jika toh memang membutuhkan referensi tambahan dari blog saya ini, cantumkan juga alamat laman ini.
terima kasih..

Friday, October 24, 2014

HINAAN ADALAH POWERKU

HINAAN ADALAH POWERKU

Keluarga saya bisa dikategorikan kurang mampu, tidak ada kata lebih adanya pas atau malah banyak kurang. Saya menghidupi keluargaku dengan bekerja sebagai buruh tani, penjahit, buruh rokok, ternak kambing, dan juga mencari sisa-sisa hasil panen di sawah misalnya ketela, kacang tanah, dll. Anakku berjumlah 9, tapi sungguh sedih anak pertama saya meninggal dunia. Suamiku bekerja sebagai buruh bangunan di luar kota. Sedangkan ibuku bekerja sebagai buruh tani dan pencari sisa-sisa hasil panen saja. Anak-anakku masih kecil-kecil semua belum ada yang dewasa/besar, tapi saya sangat bahagia tidak merasa terbebani karena keluarga saya sangat harmonis, anakku juga mau menerima keadaan yang sedemikian rupa dan meraka malah sering membantu pekerjaan saya, misalnya mencari rumput buat makanan kambing, ikut menjadi buruh tani dan pencari sisa-sisa panen.
Mereka semua saya sekolahkan walau dengan ekonomi yang pas-pasan tapi saya yakin bahwa saya bisa dan Allah pasti bersama saya. Ketika menjelang bayar spp (biaya sekolah) saya menjual kambing, karena tidak cukup uang untuk membayar.
Saya sebagai orang tua menginginkan anak-anakku sekolah yang setinggi-tingginya dan memilihkan sekolah yang terbaik untuknya yaitu dikota. Nor Ismiyati itulah anak ketiga saya yang saya sekolahkan dikota. Pada waktu awal-awal sekolah anakku, saya sering dihina dan dipojokkan oleh salah satu tetanggaku, mereka bilang “jangan sok-sok an deh, anakmu kamu sekolahkan di kota, tidak bakalan jadi apa-apa. Jadi orang miskin belagu, sudah bisa makan saja syukur” seketika itu hati saya sangat sedih, ya wajar memang akan tetapi dari hinaan itu menjadikan saya semakin semangat untuk mensekolahkan anakku, saya selalu berdo’a kepada Allah yang terbaik buat anakku dan suatu saat akan terbukti bahwa omongan tetanggaku adalah salah, bahwa anakku pasti akan menjadi orang hebat.
Allah mendengar semua do’a dan harapanku, anakku menjadi siswa pintar dan teladan, selalu dapat rangking dikelasnya. Dan anakku jarang saya beri uang saku karena memang ekonomi kami kurang, toh dianya pun juga tidak meminta uang saku itu. Akibat dari jarangnya saya kasih uang saku dia akhirnya selalu berpuasa. Dan Subhana Allah sewaktu masih sekolah kelas 2 MA (Madrasah Aliyah) anakku sudah menjadi guru disalah satu MI swasta dikota. Saya sangat merasa bahagia dan bersyukur kepada Allah, bahwa pilihan mensekolahkan anakku dikota ternyata benar dan sekaligus membantah anggapan tetanggaku. Dan anakku juga andil besar dalam perekonomian keluarga, dia ikut menjadi buruh tani, berjualan makanan-makanan ringan dan buruh jahit.
Tetangga yang menghina saya tercengang melihat kenyataan ini, dia akhirnya mengakui bahwa pilihku adalah benar dan tepat serta miskin atau kaya bukanlah jaminan anak menjadi pintar. Tidak habis sampai itu, ketika anakku ini mau menikah, saya bersikeras agar diadakan pengajian waktu pernikahannya dan menggelar tasyakuran (walimah). Tapi saya sadar bahwa saya belum punya uang, dan ada tetangga saya lagi yang mengatakan “Jangan belagu sok-sok an deh, orang miskin tidak punya uang kok mau ngadain yang aneh-aneh, mau tasyakuran lah, mau pengajian lah, jangan berhayal”. Saya sudah berprinsip dan berkeyakinan bisa, tidak mungkin saya menyerah begitu saja, dengan hinaan itu tidak menjadikan saya pesimis akan tetapi menjadi power bagi saya, saya semakin optimis dan mantap bahwa saya bisa. Akhirnya, saya memutuskan untuk mencarikan hutangan dahulu kepada paman saya dan Alhamdulillah paman saya berhasil cari hutangan dan acara pengajian serta tasyakuran berjalan. Allah bersma keluarga saya, ternyata tamu-tamu yang datang kepernikahan anak saya sangat banyak sekali. Dan Subhana Allah dari sumbangan itu saya berhasil melunasi hutang saya dan masih ada sisa yang banyak. Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah.
Dan banyak pula hinaan dn sindiran dari tetangga yang lian, tapi Alhamdulillah Allah selalu bersama saya yang menjadikan saya tidak merasa sedih, gelisan, dan gundah menjalaninya. Berkat hinaan itu pula menjadikan semangat baru serta tambahan power yang sangat luar biasa bagi saya, dan menjadikan saya bersikeras mewujudkannya. Prinsipku adalah yakin pasti bisa.

(kisah nyata)

No comments:

Post a Comment