PENGEMBARA SEJATI
Pengembara identik dengan zaman
kuno, dimana orang-orang zaman dahulu suka menjelajah untuk berbagai tujuan
tertentu. Dan itulah yang terjadi pada seorang pemuda yang bernama Hadi, ia
adalah seorang pemuda yang baik dan tenang.
Pengembaraannya dilatar belakangi oleh
kejadian yang sangat tidak terduga sampai memukul hatinya yang dalam dan
menjadikan ia bingung tidak tahu apa yang harus ia lakukan. Dari kejadian ini
menyebabkan dia ingin sekali mencari jati dirinya yang sesungguhnya. Kemudian
ia memutuskan untuk puasa dihari kelahirannya (bhs Jawa : Weton) dan selang
beberapa bulan ia menemukan jawaban dari kegalauannya itu, ia diberi tahu oleh
kembaran dirinya sendiri, bahwa jika ingin mengerti makna hidup dan mencari
jati diri maka mengembaralah.
Pengembaraanpun dimulai dengan berjalan kaki
dan uang yang pas-pasan. Singkat cerita, kalau dihitung ia mengembara lebih
dari 9 tahun dan sudah menjelajahi hampir seluruh Indonesia. Dan disela-sela
perjalanannya ia bertemu dengan kejadian-kejadian yang aneh dan juga menolong
orang-orang yang lagi membutuhkan pertolongan, diantaranya :
Suatu hari ada seorang paruh baya yang di
fonis dokter mengidap penyakit batu ginjal dan diharuskan menjalani operasi.
Namun, orang tersebut tidak sanggup untuk membayar biaya operasi terebut karena
dia berasal dari keluarga yang kurang mampu. Akibatnya dia tidak bisa berobat
dan memasrahkan semuanya pada Allah. Selang beberapa hari dia keluar rumah untuk
berjalan-jalan mencari inspirasi jalan keluar bagi penyakitnya itu. Dirasa
sudah mulai capek ia memutuskan untuk beristirahat dibawah sebuah pohon, tak
disangka ia bertemu dengan seorang pemuda yang tidak dikenalnya, pemuda
tersebut adalah Hadi. Obrolan-obrolan kecil mulai terjadi dan obrolan itu
semakin berkembang dan luas sampai dia bercerita tentang penyakitnya itu.
Mendengar ungkapan bapak tadi, Hadi mecoba untuk membantu mengobati bapak
tersebut. Hadi meletakkan tangannya atas diperut bapak tadi, tangannya berjalan
dari atas sampai ke bawah / pusar, seraya dengan memohon kepada Allah agar
diangkat penyakitnya. Ketika kebawah dengan cepat tangannya diambil sambil
mengucapkan fuah sperti ada tekanan yang hendak dibuang. Setelah selesai
tiba-tiba bapak tadi merasa ingin kencing, maka dia meminta ijin kepada pemuda
(Hadi) tersebut dan Hadi mempersilahkannya. Sungguh ajaib, Subhana Allah, Allahu
Akbar, bapak tersebut kencing sambil mengelurkan batu ginjalnya sebesar kurang
lebih seperti krikil. Modal Hadi adalah keyakinan dan do’a yang tulus, dan ia
juga tidak menggarapkan imbalan apapun. Dari kejadian itu bapak tersebut
sangat-sangat berterima kasih banyak kepada pemuda yang ia temui secara tidak
sengaja.
Hadi sering ditemui dengan kejadian-kejadian
yang hampir serupa dengan bapak tersebut. Akan tetapi Hadi dikehiduannya sering
berprilaku pura-pura tidak tahu seperti orang bodoh (bhs Jawa : Gendengi). Dia
tidak suka dikenal orang dan jarang sekali orang yang bisa menemuinya.
Dan Hadi
adalah salah satu yang dikasihi oleh Allah karena ketulusan hatinya dan
ibdahanya sungguh-sungguh kepada Allah. Dengan orang yang ia kenal, ia sering
memberi nasehat-nasehat yang baik, seperti ia pernah berkata : “Orang yang
kalian ziarahi (ziarah ke makam wali) belum tentu beliau ada disana, kebanyak
beliau-beliau pergi karena disekitarnya hawaya panas, karena banyak yang ziarah
karna nafsunya, pengen ini dan itu serba dunia, maka jika yang kesana dengan
tujuan dunia maka wali yang ia ziarahi pergi tidak mau menemui.” Dan dia
juga berkata : “Jika nama kekasih Allah (Para Nabi, Rasul, Shohabat, Wali,
orang Sholeh, dan Orang beriman) disebut maka rahmat Allah akan turun”
(kisah nyata)
No comments:
Post a Comment