HARAM COPY PASTE KESELURUHAN

Catatan yang ada diblog ini saya harap jangan di copy paste semua. karena ini arsip pribadi perkuliahan saya. Jika toh memang membutuhkan referensi tambahan dari blog saya ini, cantumkan juga alamat laman ini.
terima kasih..

Friday, October 24, 2014

PILIHANKU TAK SALAH

PILIHANKU TAK SALAH


Sebut saja namaku Fadhil, aku seorang pemuda yang bisa dibilang sudah cukup umur. Aku menjalin hubungan dekat dengan seseorang yang aku sukai selama delapan tahun, waktu yang tidak sebentar memang, karena kami berkomitemen satu untuk pernikahan walaupun hubungan kami putus nyampung. Hubungan kami bukanlah hubungan seperti orang pacaran sekarang lakukan, kami jarang bertemu, tidak pegang-pegangan, dll. Hubungan kami sebatas ta’aruf tidak lebih dan hubungan ini bisa dibilang jarak jauh. Aku juga alumni pondok pesantren Purworejo dan Kudus, jadi dalam berhubungan aku tidak sembarangan, tidak mengedepankan nafsu dan kami saling menjaga komitmen bahwa Agama harus dijunjung tinggi.
Dan akhirnya sampailah pada keputusan final, kami berkomitmen untuk melanjutkan hubungan ini ke jenjang pernikahan. Aku maupun dia sudah mantap dan sudah mengetahui karakter masing-masing. Akan tetapi hubungan kami kurang disetujui oleh keluarga kami masing-masing. Aku malah sering dijodohkan keluarga dengan wanita-wanita pelihannya,  mulai dari anak seorang pejabat desa, orang biasa sampai orang yang cantik, tapi semua itu aku tolak aku sudah mantap dengan pilahanku itu. Hal ini juga dialami pasanganku, dia juga dijodohkan keluarganya dengan laki-laki lain, tapi dia sudah mantap juga dengan aku. Jadi, semua pilihan dari orang tua, kami tolak demi konsistensi hubungan kami.
Kemudia aku nekat, aku sedikit memaksa keluargaku untuk menyetujui niatan kami yang mulia itu. Jika keinginanku ini tidak diizinkan oleh keluargaku maka aku akan mondok lagi ke Jawa Timur. Orang tuaku tinggal ibuku saja, sedangkan bapakku sudah meninggal. Ibu saya rayu dan bujuk, akhirnya usahaku berhasil membuat hati luluh kelurgaku. Akhirnya pada tahun 2004 kami melangsungkan pernikahan, inipun dengan modal nekat, aku bahkan tidak mempuyai uang, tapi Allah maha kaya, maka Subhana Allah, Allah menunjukkan kuasaNya, pernikahan kami tetap belangsung.
Setelah pernikahan itu, secara otomatis aku menjadi seorang pimpinan dan tulang punggung dalam keluarga, yang harus memberi nafkah lahir dan bathin. Demi memberi nafkah lahir, aku mulai berwirausaha dengan menjual krupuk ketela. Saya membeli krupuk ketela mentah selanjutnya saya goreng sendiri dan saya titipkan krupuk itu diwarung-warung sekitar kompleks kami. Dan ketika sudah waktunya penarikan, saya keliling dari warung satu ke warung lain untuk melihat perkembangannya dan sekaligus menarik hasil krupuk yang sudah laku. Akan tetapi, nasib baik tidak bersamaku, aku tidak mendapat uang dari hasil penarikanku itu. Hal ini menjadikanku bingung sekaligus repot dengan istriku, saya merasa berat hati jika harus mengatakan yang sesungguhnya. Kemudian aku kuatkan hatiku dan aku putuskan untuk berbicara apa adanya kepada istriku, karena itulah jalan yang terbaik, jika saya berbohong maka akan tambah parah situasinya. Akhirnya aku bilang kepada istriku “Dek, maaf hari ini aku tidak dapat uang”, kemudian istriku menjawab “Iya tidak apa-apa mas, aku terima kok, tenang mas besok masih ada hari kok”. Subhana Allah jawaban istriku itu seperti hati yang semula panas lalu kemudian disiram dengan air es, sungguh hati ini menjadi adem, tenang, dan segar (menjadikan aku termotivasi untuk semakin semangat). Dan inilah yang menjadi penyebab aku memilihnya, karena sifat dan karakternya baik, tenang, menerima, dan penyemangat. Disamping berjualan krupuk, aku juga membuka rental komputer dirumahku.
Setelah dapat infomasi dari saudara saya bahwa ada rumahnya yang kosong yang tidak ditempatinya. Kemudian kami memutuskan untuk pindah dari rumah ibuku ke rumah saudaraku yang rumahnya kosong, kami sudah sangat repot jika harus selalu numpang dirumah ibu. Ibuku orangnya sangat baik dan penyayang kepada anaknya, ibu melihat kehidupan kami yang pas-pasan, yang mungkin tidak tidak bisa bangun rumah sendiri, dan akhirnya ibuku membuatkan rumah untuk kami tinggal. Melihat rumah/tempat kami yang strategis, maka dari situ kami dapat inspirasi untuk mendirikan usaha baru, yaitu mendirikan foto copy, rental komputer, cetak undangan, dan menyediakan ATK. Awalnya saya sama sekali tidak mengerti dalam dunia komputer, tidak punya keahlian (mulai dari nol). Kemudian saya putuskan untuk belajar dengan sungguh-sungguh, saya belajar kepada teman-teman yang ahli dalam komputer, terkadang juga sampai jam 12 malam belajarnya.  Akhirnya sedikit demi sedikit saya mengerti dan menguasai komputer, dan sekarang alhamdulillah usaha ini berkembang dengan baik. Kemudian juga usaha krupuk kami tinggalkan. Saya orangnya tegas, jika tidak ya tidak dan jika iya ya iya. Jika sudah terjun dalam bidang ini ya harus ditekuni dengan sungguh-sugguh.

(Kisah Nyata)

No comments:

Post a Comment