SISTEM PENCERNAAN MANUSIA
MAKALAH
Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah : Ilmu Kesehatan Dasar
Dosen Pengampu : Dr. Anik Styo
Di susun oleh :
LUKMAN HAKIM (124411026)
FAKULTAS USHULUDDIN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2014
I.
PENDAHULUAN
Semua organisme memerlukan suplai tetap zat-zat
berenergi tinggi, yang dikenal sebagai makanan, untuk meyediakan bahan
bakar bagi kebutuhan-kebutuhan fungsionalnya. Tumbuhan hijau merupakan autotrof
(pembuat makanan sendiri) yang umum ditemukan. Tumbuhan tersebut mensintesis
makanannya dari zat-zat anorganik sederhana, misalnya CO2 dan H2O
dengan bantuan sinar matahari. Fungi memperoleh makanannya dengan cara menyerap
zat-zat langsung dari lingkungan di sekitarnya, dan demikian pula halnya denga
bakteri nonfotosintetik. Akan tetapi, protozoa (sebuah filum dalam kingdom
Protista) dan hewan (heterotrof multiseluler) umumnya menangkap zat makanan
dalam jumlah yang relatif besar, berupa organisme utuh (mangsa) atau
bagian-bagian organisme. Pemerolehan zat-zat makanan berukuran besar itu
dikenali sebagai penagkapan bongkah (bulk capture). Biasanya
terdapat aparatis rumit bagi pemecahan makanan secara mekanis, sebab
ptongan-potongan yang lebih kecil lebih mudah diproses dan diasimilasi. Akan
tetapi, tujuan yang sama dapat tercapai melalui cara-cara kimiawi.
Makanan mengandung berbagai zat-zat kimiawi yang kita
sebut nutrien. Nutrien menyediakan zat-zat untuk produksi energi, juga zat-zat
stuktural untuk pertumbuhandan penjagaan sel. Nutrien-nutrien utama meliputi
karbohidrat, protein, dan lipid. Vitamin dan mineral diperlukan dalam jumlah
yang lebih sedikit. Protein terutama sangat penting sebagai zat struktural,
khususnya karena esensialnya. Karbohidrat dan lipid merupakan penyedia utama
energi, tetapi juga memiliki peran struktural, terutama dalam perakitan
membran-membran.
Jadi, simpulannya salah satu ciri makhluk hidup
adalah memerlukan makanan. Makanan yang telah dimakan akan diuraikan dalam
sistem pencernaan menjadi sumber energi, komponen penyusun sel dan jaringan,
dan nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh..Salah satu sistem kompleks dalam tubuh
adalah sistem pencernaan. Nah, apa sajakah bagian-bagian dari sistem pencernaan
pada manusia? Langsung saja kita simak selengkapnya.
II. RUMUSAN MASALAH
1.
Apa pengertian
sistem pencernaan manusia?
2.
Apa macam-macam
saluran pencernaan manusia?
3.
Apa saja
macam-macam kelenjar pencernaan manusia?
III. PEMBAHASAN
1.
Pengertian sistem
pencernaan manusia
Pencernaan makanan merupakan
proses mengubah makanan dari ukuran besar menjadi ukuran yang lebih kecil dan
halus, serta memecah molekul makanan yang kompleks menjadi molekul yang
sederhana dengan menggunakan enzim dan organ-organ pencernaan. Enzim ini
dihasilkan oleh organ-organ pencernaan dan jenisnya tergantung dari bahan
makanan yang akan dicerna oleh tubuh. Zat makanan yang dicerna akan diserap
oleh tubuh dalam bentuk yang lebih sederhana.
Secara
umum, proses pencernaan makanan pada manusia melalui dua tahap, yaitu
1.
pencernaan
fisik (mekanis) merupakan proses perubahan molekul makanan yang berukuran besar
menjadi berukuran kecil, misalnya penghancuran makanan dengan gigi atau dengan
otot lambung.
2.
Pencernaan
kimiawi adalah proses perubahan molekul-molekul bahan organik yang ada dalam
bahan makanan dari bentuk yang kompleks menjadi molekul lebih sederhana dengan
bantuan enzim. Sistem pencernaan makanan merupakan tempat terjadinya kedua
proses perubahan tersebut.
Sistem
pencernaan terdiri atas saluran pencernaan dan kelenjar yang berhubungan dengan
proses pencernaan. Sistem pencernaan berfungsi mengolah bahan makanan menjadi
sari makanan yang siap untuk diserap tubuh.
Zat makanan
yang mengalami proses pencernaan adalah karbohidrat, protein, dan lemak.
Vitamin, mineral, dan air langsung diserap dan digunakan oleh tubuh. Berikut
ini akan diuraikan tentang saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan.
2.
Saluran pencernaan manusia
1.
Rongga
Mulut
Didalam rongga mulut makanan dikunyah dan dihancurkan oleh gigi dan
dibantu oleh lidah. Dalam rongga mulut juga ada enzim yang membantu pencernaan
yaitu enzim amilase. Selaput lendir mulut ditutupi epitelium yang
berlapis-lapis dibawahnya terletak kelenjar-kelenjar halus yang mengeluarkan
lendir, selaput ini kaya akan pembuluh darah dan juga memuat saraf sensorik.
Didalam mulut terdapat alat-alat yang membantu proses pencernaan yaitu bibir,
gigi, lidah, dan kelenjar ludah (air liur). Dan didalam rongga mulut makanan
mengalami pencernaan secara mekanik dan kimiawi.
·
Gigi
berfungsi untuk mengunyah makanan sehingga makanna menjadi halus. Gigi dapat
dibedakan menjadi tiga macam yaitu gigi seri berbentuk pahat berfungsi untuk
mencengkeram dan memotong makanan, gigi taring berebntuk lancip dan runcing
berfungsi untuk menusuk dan mengonyak makanan , gigi geraham berbentuk rata
bergerigi berfungsi utuk mengunyah makanan. Secara umum gigi manusia terdiri
dari tiga bagian yaitu mahkota gigi ( korona), leher gigi (kolum) dan akar gigi
(rediks). Jumlah gigi pada anak-anak dan gigi orang dewasa berbeda. Pada
anak-anak gigi berjumlah 20 buah yang terdiri atas 8 gigi seri, 4 gigi taring,
dan 8 gigi geraham.gigi orang dewasa berjumlah 32. Masing-masing 8 gigi seri, 4
gigi taring, 20 gigi geraham.
·
Lidah
berfungsi untuk mengaduk makanan didalam rongga mulut dan membantu mendorong
makanan(proses penelanan). Selain itu lidah juga berfungsi sebagai alat
pengecap yang dapat merasakan manis, asin, pahit dan asam. Didalam mulut
terdapat enzim untuk membantu pencernaan. Enzim tersebut dihasilkan oleh
kelenjar ludah yaitu enzim amilase. Enzim amilase berfungsi untuk mengubah zat
tepung (amilum) menjadi zat gula.
Kelenjar ludah menghasilkan ludah atau air liur (saliva). Kelenjar
ludah dalam mulut ada tiga pasang yaitu kelenjar parotis terletak dibawah
telinga, kelenjar submandibulavis terletak dirahang bawah dan kelenjar
sublinguanis terletak dibawah lidah. Ludah berfungsi untuk memudahkan penelanan
makanan. Selain itu ludah juga melindungi selaput mulut terhadap panas, dingin,
asam, dan basa. Fungsi savila adalah
untuk membantu pembentukan bolus makanan dan berperan sebagai pelumas untuk
mempermudah menelan. Didalam ludah terdapat enzim ptialin (amilase). Enzim ini
berfungsi mengubah makanan dalam mulut yang mengandung zat karbohidrat (amilum)
menjadi gula sederhana (maltosa)
2.
Esofagus (Kerongkongan)
Setelah dicerna didalam mulut makanan akan masuk kedalam
kerongkongan. Makanan didorong oleh otot kerongkongan menuju lambung. Gerakan
otot ini disebut gerak peristaltik. Gerak peristaltik merupakan gerak kembang
kempis kerongkongan untuk mendorong makanan kedalam lambung. Gerak peristaltik
inilah yang menyebabkan makanan terdorong hingga masuk kelambung.
Dipangkal leher terdapat dua saluran yaitu batang tenggorokan dan
kerongkongan. Batang tenggorokan merupakan saluran pernafasan sedangkan
kerongkongan merupakan saluran makanan. Kedua saluran ini dipisahkan oleh
sebuah katup. Misalnya jika kamu sedang makan katup akan menutup, ketika kamu
berbafas katup akan terbuka. Oleh karena itu, sebaiknya jangan berbicara ketika
sedang makan. Jika berbicara ketika makan, saluran pernafasan terbuka dan kamu
akan tersedak.
3.
Lambung
Lambung terletak dibawah sekat rongga badan atau dibagian atas
rongga perut. Lambung mempunyai beberapa fungsi yaitu menyimpan makanan,
mengaduk makanan, dan mempersiapkan proses hidralisis enzimatik protein.
Lambung terdiri atas 3 bagian yaitu kardiak, fundus dan pilorus. Dari
kerongkongan makanan masuk kelambung. Didalam lambung makanan dicerna secara
kimiawi dengan bantuan enzim yang disebut pepsin. Pepsin berperan mengubah
protein menjadi pepton. Didalam lambung terdapat asam klorida yang menyebabkan
lambung menjadi asam. Asam klorida dihasilkan oleh didinding lambung. Asam
klorida berfungsi untuk membunuh kuman penyakit dan mengaktifkan pepsin. Ketika
proses pencernan terjadi dilambung, otot-otot dinding lambung berkontraksi.
Dinding lambung mengandung sel kelenjar yang berfungsi sebagai
kelenjar pencernaan yang menghasilkan getah lambung. Getah lambung mengandung
air lendir, asam lambung, enzim renim dan enzim pepsinogen. Asam lambung
berfungsi untuk membunuh kuman atau bakteri yang masuk bersama makanan dan juga
berfungsi memecah protein menjadi pepton dan proteoza-enzim renim berfungsi mengumpulkan
protein susu (kasein) yang terdapat dalam susu. Dinding lambung juga
menghasilkan hormon gastrin yang berfungsi untuk mengeluarkan (sekresi) getah
lambung. Dalam lambung makanan akan dicerna hingga menjadi kimus ( bubur usus)
yang berwarna kekuningan dan bersifat asam. Pada saat kimus masuk kedalam usus
sifat asam dengan cepat dinetralkan oleh sekresi cairan bersifat basa dari hati
dan pankreas.[1]
4.
Usus
12 jari
Usus dua belas jari panjangnya ±25 cm. Makanan
dalam usus dua belas jari dicerna lagi dengan bantuan getah pancreas dan getah
empedu. Getah pankreas dihasilkan oleh kelenjar pankreas. Getah empedu
dihasilkan oleh hati. Cairan getah pankreas berguna dalam membantu proses
memecah berbagai zat makanan. Getah empedu berfungsi untuk mencerna lemak. Getah
pankeas mengandung tiga macam enzim, yaitu:
a. Amilase, berfungsi mengubah zat tepung
(amilung) menjadi zat gula (glukosa).
b. Tripsin, berfungsi mengubah protein menjadi
asam amino.
c. Lipase, berfungsi mengubah lemak menjadi asam
lemak.
5.
Intestinum (Usus Halus)
Usus halus terletak
diantara lambung dan usus besar. Usus halus merupakan saluran pencernaan
terpanjang yaitu sekitar 6-8 m, terdiri dari 3 bagian yaitu duodenum (usus 12
jari) yang panjangnya ± 25 cm , jejun ± 7 cm, dan elium ± 1 m. Diusus halus
inilah penyerapan sari mkanan terjadi. Makanan masuk kedalam usus melalui
pilorus, dangan demikian HCl
ikut masuk dan merangsang kelenjar di diding sel usus untuk menghasilkan
sekretin yang merupakan suatu hormon yang merangsang pankreas untuk mengeluarkan
getahnya. Di dalam dinding usus yang terdapat muara dari dua saluran, yaitu
saluran yang berasal dari kandungan empedu, dan saluran yang
berasal dari pankreas.
Selanjutnya HCl
merangsang pula dinding usus halus untuk mengeluarkan hormon kolesistokinin agar
kandungan empedu mengeluarkan empedu yang berguna mengemulsikan lemak. Empedu
tidak mengandung enzim tetapi mengandung zat warna empedu (bilirubin) dan garam
empedu. Mula-mula empedu berwarna merah, kemudian mengalami oksidasi sehingga
warnanya berubah menjadi hijau. Pankreas menghasilkan cairan (getah) pankreas
yang mengandung enzim lipase, amilase dan tripsinogen yang belum aktif. Enzim
amilase berguna untuk mengubah amilum menjadi gula (maltosa), lipase mengubah
lemak menjadi asam lemak dan gliserol, sedang tripsinogen merupakan enzim
yang belum aktif, dibantu oleh entrokinase, menjadi enzim tripsin yang mengubah
protein dan pepton menjadi asam amino dan peptida.[2]
Enzim-enzim tersebut
diatas mempunyai peranan yang penting untuk mengubah zat makanan sehingga
menjadi bentuk yang dapat diserap oleh usus. Di dalam usus halus terjadi
pelumatan dan penyerapan sari makanan, dinding usus ini berlipat-lipat dan
berjonjot, sari makanan menembus dinding jonjot sampai ke penbuluh darah.
Penyerapan sari makanan oleh sel-sel dinding usus halus dinamakan absorbsi,
sari makanan diedarkan melalui pembuluh-pembuluh darah dan pembuluh lainnya,
asam lemak dan gliserol diedarkan melalui pembuluh limpa yang ujung-ujungnya
terbuka. Air limpa mengangkut zat tersebut ke pembuluh darah untuk diedarkan.
Asam amino, larutan gula, vitamin dan mineral serta air diedarkan keseluruh
tubuh melalui pembuluh darah. Di dalam dinding usus halus terdapat
jonjot-jonjot usus (villi) yang berguna untuk memperluas permukaan bidang
penyerapan dan di dalam jonjot terdapat pembuluh chyl (kil) berisis cairan
limpa. Pembuluh-pembuluh limpa pada akhirnya bermuara di pembuluh darah.[3]
6.
Kolon (Usus Besar)
Di dalam usus besar terdapat bakteri Escherichia coli[4]
yang hidup pada makanan yang tidak dapat dicerna oleh manusia, misalnya selulosa[5],
dan menghasilkan vitamin K dan biotin. Vitamin K dan biotin[6]
yang disentesis oleh E. Coli, diserap masuk kedalam tubuh melalui
dinding kolon.
Jadi, dalam kolon tidak terjadi pencernaan mekanis maupun
kimiawi; yang terjadi adalah penyerapan air dan pembentukan feses
(tinja) yang dapat tersimpan ± 24 jam.
Dalam sistem pencernaan, posisi kolon mula-mula naik, yaitu
dimulai dari sekum (usus buntu), kemudian mendatar dan turun kembali
sampai poros usus (rektum[7]). Kolon
naik disebut kolon asenden, kolon mendatar disebut kolon
transversum, dan kolon turun disebut kolon desenden.
Feses yang terbentuk
akan terdorong ke rektum secara peristaltik dan dikeluarkan lewat
anus. Pengeluaran feses lewat anus disebut proses defekasi.
7.Anus
Proses defekasi (buang air besar) terjadi sebagai berikut.
Lubang anus terdiri atas otot sfingter anus yang berupa otot polos di
bagian dalam dan otot lurik dibagian luar. Pada saat lambung dan usus halus
terisi kembali, terjadi rangsangan pada kolon untuk proses defekasi.
Rangsangan ini disebut refleks gastrokolik yang secara sadar dapat
dirasakan. Jika kita melakukan kontraksi (mengejan), dinding perut dan otot
bagian dalam secara refleks mengendur pula. Ini mengakibatkan berkontraksinya
otot kolon dan rektum sehingga feses terdorong keluar. [8]
3.
Kelenjar
pencernaan manusia
Di dalam sistem
pencernaan terdapat organ yang dapat menghasilkan enzim yang mampu mengubah
senyawa kompleks menjadi senyawa sederhana, organ – organ itu disebut kelenjar
pencernaan. Kelenjar pencernaan antara lain kelenjar ludah, kelenjar
lambung, kelenjar hati, kelenjar pankreas dan kelenjar usus.
1. Kelenjar ludah (parotis)
Kelenjar ludah adalah kelenjar pencernaan pertama yang dijumpai ketika
makanan masuk kedalam rongga mulut. Kelenjar ludah terdapat di bawah lidah, di
rahang bawah sebelah kanan dan kiri serta di bawah telinga sebelah kanan dan
kiri faring. Kelenjar ludah menghasilkan air ludah (saliva).
Saliva keluar dipengaruhi oleh kondisi psikhis yang membayangkan makanan
tertentu serta refleks karena adanya makanan yang masuk ke dalam mulut. Saliva
mengandung enzim ptialin atau amilase ludah. Menurut letaknya kelenjar ludah
terdiri atas:
a.
Glandula parotis,
merupakan kelenjar yang terletak dibawah telinga. Glandula ini berfungsi untuk
menghasilkan getah berbentuk cair.
b.
Glandula
Submandibularis, terletak dibawah rahang dan bermuara didekat pangkal lidah.
Berfungsi untuk menghasilkan getah yang mengandung air dan lender.
c.
Glandula Subligualis,
terletak dibawah lidah dan berada dekat pangkal lidah.
Kelenjar ludah
mengandung enzim ptyalin yang bekerja pada PH netral. Enzim ptyalin juga
disebut amylase air liur yang berfungsi untuk memecahkan pati (amilum) menjadi
maltose.
Beberapa fungsi
kelenjar ludah dalam rongga mulut :
a.
Melindungi selaput
rongga mulut dari lingkungan panas, dingin, asam, dan basa.
b.
Memudahkan proses
menelan dan mencerna makanan dan mencerna makanan. Kelenjar ludah dapat
melunakan dan melarutkan makanan.
c.
Mencerna makanan secara
kimiawi.
2. Kelenjar lambung
Kelenjar lambung
merupakan saluran pencernaan yang berbentuk seperti kantung, yang terletak
dibawah sekat rongga badan. Kelenjar lambung menghasilkan empat enzim yaitu:
a. Enzim Pepsin berfungsi mengubah protein menjadi pepton,protease dan
polipeptida. Protease adalah suatu modifikasi dari asam amino yang susunannya
lebih sederhana dari pada susunan protein. Pepton dan polipeptida juga
merupakan modifikasi asam amino yang susunanya lebih sederhana lagi dari
protease. Enzim ini berasal dari pepsinogen yang diaktifkan oleh asam lambung.
b. Enzim Rennin berfungsi mengendapkan kasein atau keju dari air susu.
c. Enzim HCl (Asam Klorida) berfungsi membunuh kuman serta mengaktifkan
kerja pepsin, menyederhanakan makanan yang keras dan berserat, merangsang
sekresi getah usus.
d. Enzim Lipase merupakan enzim yang berfungsi untuk mengubah zat lemak
menjadi asam lemak dan gliserol.
3.
Kelenjar Hati
Merupakan kelenjar terbesar yang terdapat didalam tubuh.
Beberapa fungsi hati yaitu:
o Menghasilkan empedu yang dapat menawarkan racun-racun didalam tubuh.
o Mengubah protein hingga dapat digunakan tubuh sebagai zat pembangun.
o Membentuk empedu.
o Menghancurkan zat-zat bercahaya yang masuk dalam tubuh pada saat proses
pertukaran zat.
o Tempat penimbunan zat-zat makanan dari darah dan penyerapan unsure besi
dari darah yang telah rusak.
Peranan hati sangat penting mengingat bahwa semua
bahan yang menyerap usus (makanan, obat, racun) akan melalui hati sebelum
diedarkan keseluruh tubuh. Hati terletak dibagian atas sebelah kanan rongga
perut, tepatnya dibawah sekat rongga badan. Pada bagian bawah hati terletak
kandungan empedu. Dalam kandungan Empedu terdapat cairan yang berwarna kuning
kehijauan, 86% berupa air dan tidak mengandung enzim. Akan tetapi mengandung
mucin dan garam empedu yang berperan dalam pencernaan makanan. Cairan empedu tersusun
atas bahan-bahan sebagai berikut:
o Air berfungsi sebagai pelarut utama.
o Mucin berfungsi untuk membasahi dan melicinkan duodenum agar tidak terjadi
iritasi pada dinding usus.
o Garam empedu, berfungsi untuk menurunkan tegangan permukaan lemak dan air atau
mengemulsikan lemak.
Saluran empedu berasal dari hati yang berfungsi
sebagai penyalur cairan empedu. Didalam cairan empedu terdapat garam empedu,
kolesterol, dan bilirubin.
·
Garam empedu berfungsi
untuk mereduksi tegangan permukaan zat lemak sehingga lemak dapat diubah
menjadi bentuk elmusi.
·
Kolesterol merupakan
sisa metabolisme zat lemak yang harus dikeluarkan dari tubuh.
·
Bilirubin merupakan zat
warna empedu yang berasal dari hasil perombakan sel-sel darah merah yang telah
tua.
4.
Kelenjar pankreas
Kelenjar pankreas terletak di rongga perut di dekat
lambung. Pankreas menghasilkan enzim pencernaan yang dialirkan menuju duodenum,
yaitu:
1. Enzim Amilase berfungsi mengubah amilum menjadi glukosa.
2. Enzim Lipase berfungsi mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol
3. Enzim Tripsin Berfungsi
mengubah pepton menjadi asam amino.
Sekresi enzim dari pankreas dipengaruhi oleh hormon
sekretin. Hormon sekretin dihasilkan oleh duodenum pada saat
makanan masuk duodenum (usus dua belas jari).
Getah pankreas dihasilkan didalam organ pankreas.
Pancreas berperan sebagai kelenjar eksokrin yang menghasilkan getah pankreas
kedalam saluran pencernaan. Sedangna kelenjar endokrin menghasilkan hormon
insulin dan hormon ini dikeluarkan oleh sel-sel berbentuk pulau-pulau yang
disebut pulau langerhans. Insulin berfungsi menjaga gula darah agar tetap
normal dan mencegah diabetes mellitus.…
…………………………………………………………………
5.
Kelenjar usus halus
Ø Enzim Sukrase berfungsi membantu mempercepat
proses pemecahan sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa.
Ø Enzim Maltase berfungsi membantu mempercepat
proses pemecahan maltose menjadi 2 molekul glukosa.
Ø Enzim Lactase berfungsi membantu mempercepat
proses pemecahan laktosa menjadi glukosa dan galaktosa.
Ø Enzim Peptidase berfungsi membantu mempercepat
proses pemecahan polipeptida menjadi asam amino.
Pengeluaran enzim-enzim
ini dipengaruhi oleh hormon enterokrinin yang dihasilkan oleh
duodenum.[9]
IV. SIMPULAN
Pencernaan makanan merupakan
proses mengubah makanan dari ukuran besar menjadi ukuran yang lebih kecil dan
halus, serta memecah molekul makanan yang kompleks menjadi molekul yang
sederhana dengan menggunakan enzim dan organ-organ pencernaan. Enzim ini dihasilkan
oleh organ-organ pencernaan dan jenisnya tergantung dari bahan makanan yang
akan dicerna oleh tubuh. Zat makanan yang dicerna akan diserap oleh tubuh dalam
bentuk yang lebih sederhana
Sistem pencernaan ini dibedakan menjadi dua, yaitu :
yang pertama Pencernaan mekanis
Yaitu pencernaan makanan secara fisik, mengubah bentuk kasar menjadi halus, seperti mengunyah, menggiling, mengaduk, menekan maupun melumatkan.
Dan yang kedua Pencernaan kimiawi atau enzimatis Yaitu pengubahan zat makanan dengan bantuan enzim pencernaan.
Dalam
proses system pencernaan manusia ada 2 bentuk, yaitu saluran pencernaan dan
kelenjar penjernaan. Saluran pencernaan meliputi mulut, kerongkongan, lambung,
usus 12 jari, usus halus, usus besar, dan anus. Sedangkan kelenjar pencernaan
meliputi kelenjar ludah, kelenjar lambung, kelenjar hati, dan kelenjar
pancreas.
V. PENUTUP
Demikianlah makalah yang dapat saya uraikan. Saya
menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan. Karena
sesungguhnya kesempurnaan itu milik Allah dan kekurangan adalah bagian dari
saya. Oleh karena itu, saya mengharapkan kritik dan saran yang kontruktif untuk
memperbaiki makalah berikutnya. Semoga makalah ini bermanfaat dan menambah
referensi pengetahuan kita.
DAFTAR PUSTAKA
Karim,
Saeful, Belajar
IPA:Membuka Cakrawala Alam Sekitar
2 untuk Kelas VIII/SMP/MTs, Jakarta: Pusat
Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional, 2008
Partiwi D. A., dkk, Biologi SMA jilid 2
untuk Kelas XI, Jakarta : PT. Gelora Aksara Pratama, 2006
Priadi, Arif, Biologi SMA
Kelas 1X, Jakarta: Yudistira, 2010, Cet Ke 2
Suhartanti Dwi, Isnani Aziz Zulaikha, dan Yulinda
Erma Suryani.2008. Ilmu Pengetahuan Alam untuk Kelas 4. SD/MI,
Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, 2008
http://sule-gratis.blogspot.com/2013/01/organ-organ-penyusun-sistem-kelenjar.html
diunduh 05-04-2014
[2] Saeful Karim, Belajar IPA:Membuka Cakrawala Alam Sekitar 2
untuk Kelas VIII/SMP/MTs. (Jakarta:
Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional,
2008)
[3] Dwi Suhartanti,
Isnani Aziz Zulaikha, dan Yulinda Erma Suryani.. Ilmu Pengetahuan Alam untuk
Kelas 4. SD/MI. (Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional, 2008)
[4]
Bakteri Echerichia Coli bisa disingkat dengan E. Coli, bakteri E.
Coli yang banyak ditemukan di sekitar kita ini merupakan bakteri yang
memiliki dua sisi sebagai bakteri yang dapat menguntungkan sekaligus dapat
merugikan. E. Coli adalah salah satu spesies utama bakteri gram negatif.
Pada umumnya, bakteri yang ditemukan oleh Theodor Escherich ini dapat ditemukan
dalam usus besar manusia. Kebanyakan E. Coli tidak berbahaya, tetapi
beberapa jenis E. Coli dapat mengakibatkan keracunan makanan yang serius pada
manusia, seperti diare. E. Coli yang tidak berbahaya dapat menguntungkan
manusia dengan memproduksi vitamin K2, atau dengan mencegah bakteri lain di
dalam usus.
[5]
Dari sumber wikipedia.org, Selulosa merupakan komponen struktural utama
dinding sel dari tanaman hijau, banyak bentuk ganggang dan oomycetes.
Beberapa spesies bakteri mengeluarkan itu untuk membentuk biofilm. Selulosa
adalah senyawa organik yang paling umum di Bumi. Sekitar 33% dari semua materi
tanaman adalah selulosa (isi selulosa dari kapas adalah 90% dan dari kayu adalah
40-50%). Selulosa tidak dapat dicerna oleh manusia, hanya dapat dicerna oleh
hewan yang memiliki enzim selaluase.
[6]
Biotin (atau vitamin B7) ialah vitamin larut air yang juga dikenal
dengan vitamin H. Vitamin ini memiliki peranan yang sangat besar dalam reaksi
biokimia di dalam tubuh, seperti dalam transfer karbon dioksida dan metabolisme
karbohidrat dan lemak. Tidak seperti kebanyakan vitamin lainnya, biotin
merupakan salah satu jenis vitamin yang cukup stabil diberbagai kondisi
lingkungan, seperti panas, paparan cahaya matahari, dan oksigen.
(Wikipedia.org)
[7]
Mengutip dari wikipedia.org, Rektum
(Bahasa Latin : Regere, “meluruskan, mengatur”) adalah organ
terakhir dari usus besar, pada beberapa jenis mamalia yang berakhir di anus.
Organ ini berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara feses. Mengembangnya
dinding rektum karena penumpukan materi di dalam rektum akan memicu sistem
saraf yang menimbulkan keinginan untuk defekasi. Jika defekasi tidak terjadi,
sering kali material akan dikembalikan ke usus besar, di mana penyerapan air
akan kembali dilakukan. Jika defekasi tidak terjadi untuk periode yang lama,
konstipasi dan pengerasan feses akan terjadi.
[8]
D. A. Partiwi, dkk, Biologi SMA jilid 2 untuk Kelas XI, (Jakarta : PT.
Gelora Aksara Pratama, 2006), hlm. 132
No comments:
Post a Comment