HARAM COPY PASTE KESELURUHAN

Catatan yang ada diblog ini saya harap jangan di copy paste semua. karena ini arsip pribadi perkuliahan saya. Jika toh memang membutuhkan referensi tambahan dari blog saya ini, cantumkan juga alamat laman ini.
terima kasih..

Tuesday, November 25, 2014

ALLAH TIDAK ADIL TAPI ALLAH MAHA ADIL.. LA TAHZAN...


Allah memanglah tidak adil tapi Allah maha adil. Yang namanya maha itu tingkatannya lebih tinggi dari pada umumnya, dan sangat jauh berbeda dari sifat makhluknya.
Seandainya Allah itu adil dalam takaran manusia, maka pasti semua hal disamakan dan tidak dibeda-bedakan. Semua dijadikan kaya, dijadikan sehat, dan dijadikan baik. Tapi mengapa Allah tidak melakukan hal itu, sekali lagi Allah menunjukkan ketidak adilannya tapi Allah menunjukkan ke Maha adilannya.
Semua perbuatanNya tidaklah pernah sia-sia ataupun pasti mempunyai makna dan maksud yang terkadang manusia belum bisa menjangkaunya, makanya Allah dalam al-Qur’an selalu menyindir kita dengan firmanNya “afala ta’qilun”. Allah memposisikan makhluknya / manusia sesuai dengan kadar kemampuan manusia itu sendiri. Manusia disuruh untuk berfikir dan belajar tentang semua hal yang ada didunia ini, agar meningkatkan kualitas diri manusia itu sendiri, dengan mempunyai ilmu maka manusia tidaklah akan tersesat. Allah berfirman dalam QS. Al-Baqarah : 286 : Artinya : “Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (mereka berdoa): "Ya Tuhan Kami, janganlah Engkau hukum Kami jika Kami lupa atau Kami tersalah. Ya Tuhan Kami, janganlah Engkau bebankan kepada Kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan Kami, janganlah Engkau pikulkan kepada Kami apa yang tak sanggup Kami memikulnya. beri ma'aflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah penolong Kami, Maka tolonglah Kami terhadap kaum yang kafir."
Jika kita merenung dan berfikir sejenak dengan semua takdir dan perbuatanNya, maka kita hanya bisa mengucapkan “SubhanaAllah” “Alhamdulillah” “Allahu Akbar” sungguh takjub, dahsyat dan luar biasa Allah itu. Semua berjalan dengan jalur edarnya masing-masing. Adanya orang kaya untuk membantu saudaranya yang kekurangan yang nantinya melahirkan keharmonisan sosial, peningkatan kualitas diri, dan menjadi penyalur tangan Allah, jika semua kaya pasti tidak ada yang mau bekerja, padahal adanya pekerja menjadikan adanya bangunan-bangunan yang bisa kita tempati dan tinggali, adanya pekerja bisa mengolah dan menggunakan untuk kepentingan manusia itu sendiri, misalnya sektor pertanian, pertambangan, perairan, perhutanan, pariwisata, dll, dan sangat jauh dari sifat individual. Sungguh indah..  Dan jika semua baik pasti tidak ada dewan keamanan, neraka, dan bagaimana kita memposisikan sifat maha pemaaf, maha pemberi ampunan dari Allah?..
Dan la Tahzan, Allah tidaklah pernah memberatkan hambaNya, Allah maha rahman. Allah selalu memposisikan kita dalam takaran kita sendiri dan Allah menempatkan semuanya pada tempatnya (Allah tidak dzolim). Allah berfirman dalam QS. Alam Nasyrah : 5-8, yang artinya : 5. karena Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, 6. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. 7. Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain, 8. dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap.” Janganlah susah menjalani hidup ini, ikhtiyar -> berdo’a -> tawakkal,pasrah. Sudah itu saja tugas kita. Dan do’a itu apuh untuk menolak takdir jelek, sebagaiman hadits Rasul yang diriwayatkan oleh Tirmidzi, bahwa Rasulullah bersabda yang artinya : “Tidak ada yang bisa menolak takdir selain do’a, dan tidak ada yang bisa memperpanjang umur kecuali berbuat kebaikan”
Masalah proses urusan manusia sedangkan masalah hasil itu urusan Allah..  jika sedang merasa susah, merasa tidak mendapat keadilan, kejam. Maka merenunglah dan berfikirlah sejenak tenangkan hati dan fikiran, coba kita menggunakan sudut pandang yang lain jangan sudut pandang kita sendiri.. Belajarlah pada orang dibawah kita, karena masih banyak orang yang nasibnya lebih buruk kepada kita dan lihat hidupnya apakah merasa kesusahan dan kepayahan ataukah menerimanya serta terus berjuang melangkah maju kedepan. Dan belajarlah kepada orang diatas kita, banyak pula orang yang nasibnya yang lebih mujur dibanding kita, alasannya apa karena mereka selalu melangkah dalam hidupnya, usahanya keras dan tinggi ketika gagal mereka coba lagi dan mengevaluasi kegagalan tersebut. Sampai pada akhirnya mereka memperoleh hasil yang diinginkan..
Gagal itu wajar tapi orang yang bangkit dari kegagalannya adalah orang hebat. Firman Allah dalam QS. Yusuf : 87 “Jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir". Tidak perlu kita kecewa dengan hidup kita, jangan kecewa kita ditakdirkan Allah miskin, bodoh, atau apa. Bersyukurlah atas semua yang ada, karena orang yang bersyukur akan ditambah nikmatNya.. Bumi adalah bulat dan berputar, begitu juga dengan hidup kita jika masih dibumi, hidup kita seperti roda yang berputar, terkadang posisi kita diatas dan kadang posisi kita diatas. Dan manusia kebanyakan tidak sadar akan hal itu, ketika berada diatas dipuncak kesenangan mereka lalai akan tuhannya dan ketika dibawah mereka merengek-rengek kepada Allah. Dan Allah tidak akan pernah merobah manusia jika manusia itu tiak mau merobahnya. Allah berfirman dalam QS. ar-Ra’d : 11 yang artinya : “Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah[1]. Sesungguhnya Allah tidak merobah Keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan[2] yang ada pada diri mereka sendiri. dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, Maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.” Dalam QS. al-Baqarah : 216 yang artinya : “boleh Jadi kamu membenci sesuatu, Padahal ia Amat baik bagimu, dan boleh Jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, Padahal ia Amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.”
Yang terpenting bagi manusia bukanlah material/fisik. Kebutuhan materi tidaklah abadi, menipu, semu, dan tidak akan puas. Yang dibutuhkan adalah kebahagiaan spiritual atau hati atau bathin.. ingatlah bahwa hidup dibumi/dunia hanya sementara dan kehidupan akhirat adalah kekal. Maka yang perlu kita minta hanyalah ditetapkannya Iman dan Islam serta meningggal khusnul khotimah..
Wallahu a’lam..
Bismillah...
Semilirnya angin difajar ini, Semoga kita menjadi orang-orang yang beruntung, selalu semangat, dan selamat didunia maupun diakhirat..



[1] Bagi tiap-tiap manusia ada beberapa Malaikat yang tetap menjaganya secara bergiliran dan ada pula beberapa Malaikat yang mencatat amalan-amalannya. dan yang dikehendaki dalam ayat ini ialah Malaikat yang menjaga secara bergiliran itu, disebut Malaikat Hafazhah.
[2] Tuhan tidak akan merobah Keadaan mereka, selama mereka tidak merobah sebab-sebab kemunduran mereka.

1 comment:

  1. Apakah orang orang yang kelaparan dipinggir jalan itu adalah keadilan allah, lapar membuat org menjadi salah tingkahlakunya,manusia diberi segala batas kemampuan, karna keterbatasanlah manusia menjadi salah, salah mengendalikan emosi, salah berpikir, hingga salah berprilaku.

    ReplyDelete