HARAM COPY PASTE KESELURUHAN

Catatan yang ada diblog ini saya harap jangan di copy paste semua. karena ini arsip pribadi perkuliahan saya. Jika toh memang membutuhkan referensi tambahan dari blog saya ini, cantumkan juga alamat laman ini.
terima kasih..

Tuesday, November 25, 2014

Psikoneuroimunologi

1.      Sistem kekebalan tubuh
Sistem kekebalan tubuh adalah sebuah mekanisme pertahanan tubuh yang melindungi diri dari hal-hal negatif dari luar (ex : bakteri atau virus), yang sifatnya otomatis (tidak perlu diperintah). Jurus/senjata pembunuh akhir dari sistem kekebalan tubuh adalah membentuk sebuah antibodi (termasuk protein) yang akan melawan bakteri/virus yang masuk dalam tubuh. Dan hebatnya adalah sel-sel pertahanan tubuh manusia ini mampu untuk menyimpan memori sehingga jika ada serangan yang sama datang lagi maka sistem kekebalan tubuh manusia tidak kaget dan mudah untuk dilawan.
Dan jika manusia tidak mempunyai sistem kekebalan tubuh atau sistem kekebalan tubuhnya tidak berfungsi maka manusia itu akan segera mati. Disadari atau tidak disadari kita hidup bersama jutaan mikroorganisme (musuh yang tak terhingga banyaknya) yang tidak terlihat oleh kasat mata, dan menakjubkan Allah sudah mempunyai penangkalnya yaitu sistem kekebalan tubuh yang siap berperang melawannya secara otomatis. Allah mengetahui segala sesuatu yang ada didibumi dan dilangit, ini sesuai dengan firmanNya QS. Al-An’am : 101) yang artinya : “... Dia menciptakan segal sesuatu; dan Dia mengetahui segala sesuatu.”
Diantara sistem kekebalan tubuh adalah sebagai berikut : perisi perlindungan tubuh yaitu kulit, perlindungan dalam pernafasan, perlindungan di dalam sistem pencernaan, atau menghancurkan musuh dengan musuh yang lain (virus jahat dari luar yang masuk dalam tubuh akan dilawan oleh virus yang baik dan yang menguntungkan bagi manusia).
2.      Mental/Jiwa
Pada awalnya manusia terdiri atas dua substansi, yaitu jasad/jisim dan ruh. Ketika keduanya bertemu, terbentuklah substansi yang namanya jiwa ini atau bisa disebut nafsani/nafs. Nafs adalah substansi yang terbentuk sebagai hasil ‘perkawinan’ ruh dan jasad, yang memiliki sifat dapat dipengaruhi oleh kondisi tubuh dan kondisi eksternal yang ada dalam diri manusia.
Jiwa manusia sangat dipengaruhi oleh apa yang telah ada dalam potensi asal (fitrah) dan pengaruh eksternal dari lingkungannya. Perpaduan antara apa yang ada dalam diri manusia dan pengaruh eksternal akan melahirkan kondisi jiwa yang berbeda-beda antara manusia satu dengan manusia yang lain.
Bila sesuatu yang sudah ada dalam jiwa itu bertemu dengan dunia eksternal positif, maka jiwa akan bertumbuhkembang menjadi jiwa yang positif, sehat dan kuat. Sebaliknya, bila kondisi dalam yang secara alami positif itu tidak mendapat dukungan positif dari lingkungan, maka jiwa bertumbuhkembang secara tidak optimal, di antaranya berkembanglah apa yang disebut hawa nafsu atau syahwat, dan karenanya akan lahir berbagai perbuatan yang negative bahkan destruktif.
Allah berfirman QS. Asy-Syams : 9-10 yang artinya : “(9). Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu, (10). dan Sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya.”
Dalam menggerakkan tingkah laku dan segala prosesnya, sebagaimana diungkapkan Achmad Mubarok, nafs (jiwa) tidak bekerja secara langsung, karena nafs bukanlah alat, Nafs bekerja melalui jaringan system yang bersifat ruhani. Dalam system nafs terdapat subsistem yang bekerja sebagai alat yang memungkinkan manusia dapat memahami, berfikir, dan merasa, yaitu qalbu, aqal, dan seterusnya.
3.      Psikoneuroimunologi
Psikoneuroimunologi (PNI) adalah ilmu baru di bidang imunologi yang diterima baru pada tahun 2001. Padahal ilmu ini sudah ditemukan pada tahun 1975 yang dipopulerkan oleh Robert Ader.
PNI yaitu ilmu yang mempelajari interaksi/hubungan antara sistem imunitas (kekebalan tubuh) dan perilaku melalui sistem saraf sedangkan imunitas (kekebalan tubuh) berupa suatu jaringan alat tubuh yang melindungi manusia terhadap invasi bakteri, virus, dan benda asing lain yang masuk kedalam tubuh.
Tingkat stres yang tinggi (negatif) yang berlangsung terus menerus atau lama akan berpengaruh buruk kepada kesehatan dan juga dapat merusak otak. Sebaliknya jika seseorang hidupnya tenang, menerima, pasrah, damai, dan bahagia akan berpengaruh baik bagi kesehatan manusia baik fisik maupun otak. Karena itu semua adalah adanya interaksi antara psikologis seseorang dengan tingkat imunitasnya (kekebalan tubuhnya) dan kekebalan tubuh inilah yang akan mempengaruhi tingkat kesehatan seseorang atau proses pemulihan dari suatu penyakit.

Sistematisnya begini, kondisi psikis akan mempengaruhi saraf dan saraf akan mempengaruhi kelenjar, kelenjar akan mengeluarkan cairan (hormon) dalam tubuh, cairan ini akan mempengaruhi kekebalan tubuh.

No comments:

Post a Comment