HARAM COPY PASTE KESELURUHAN

Catatan yang ada diblog ini saya harap jangan di copy paste semua. karena ini arsip pribadi perkuliahan saya. Jika toh memang membutuhkan referensi tambahan dari blog saya ini, cantumkan juga alamat laman ini.
terima kasih..

Tuesday, November 25, 2014

PERSIMPANGAN ANTARA TAREKAT DAN KEBATINAN


1.      Pengertian
Tarekat => jalan, “petunjuk dalam melakukan sesuatu ibadat sesuai dengan ajaran yang ditentukan dan dicontohkan oleh Nabi dan dikerjakan oleh Sahabat dan Tabi’in, turun temurun sampai kepada guru-guru, sambung menyambung dan berantai.
Sedangkan Kebatinan, menurut BKKI (Badan Kongres Kebatinan Indonesia) adalah sumber asas dan sila Ketuhanan Yang Maha Esa, untuk mencapai budi luhur, guna kesempurnaan hidup. Dan Menurut SKK (Sekretariat Kerjasama Kepercayaan), kebatinan atau kepercayaan adalah usaha untuk mendekatkan diri dengan Tuhan guna berbudi luhur.
2.      Tujuan dan metode
Tarekat : untuk mencapai ma’rifat ataupun insan kamil dengan nerusaha melatih diri (riyadhah) serta berjuang (mujahadah) melepaskan diri dari belenggu hawa nafsu dan sifat kebendaan yang merupakan hijab antara hamba dan Tuhan.
Metode : secara umum, metode yang digunakan adalah sistem pendidikan tiga tingkat, yaitu Takhalli, Tachalli, Tajalli
Sedangkan tujuan dari kebatinan adalah manunggaling kawulo gusti, jumbuhing kawulo gusti... Kondisi persatuan manusia dengan Tuhan... Curiga manjing ing rangka, raka manjing ing curiga (keris yg bersatu dengan rangkanya). Diantara aliran kebatinan yang di Indonesia adalah Sumarah, Bratakesawa, Subud, Pangestu, Darmogandul, dll
Dan Metode yang digunakan yaitu dengan latihan-latihan kerohanian atau juga dengan olah rasa dengan melalui manembah, sujud, meditasi, tapa dan lain-lain. Menurut Dr. S. De Jong, tingkat latihan kejiwaan ada tiga tahap :
a.       Distansi : mengambil jarak dunia materi yang dapat disentuh dengan indera degan maksud untuk memadamkan nafsu.
b.      Konsentrasi : suatu upaya memusatkan daya bathiniyah dengan maksud memutuskan sama sekali semua bentuk hubunga dengan materi
c.       Representassi : tercapainya sifat (identifikasi dengan tuhan) keilahian, mati ing sak jeroneng urip.
Latihan untuk mencapai persatuan dengan Tuhan sangatlah sulit untuk ditemput. Oleh karena itu harus ada bimbingan guru-guru kebatinan ataupun para wakilnya (pamong). Dan disyaratkan pensucian batin dari sifat-sifat tercela dengan mengamalkan tuntunan budi luhur.
3.      Titik temu dan persimpangan
TITIK TEMU
PERSIMPANGAN
Ø  Keyakinan (Tuhan Yang Maha Esa)
Ø  Pengalaman (terdapat pengalaman ‘persatuan’ dengan Tuhan )
Ø  Laku
Ø  Guru sang pembawa ajaran
Ø  Mengajarkan moral / akhlak (tujuan)
Ø  Sama-sama adanya pusat kegiatan
Ø  Mempunyai dasar yang sama
Ø  Zuhud, asketik, laku ada pada kedua pola mistik Islam dan Jawa ini.
Ø  Tarekat : Allah, Kebatinan : Tuhan
Ø  Tarekat : Baiat, Kebatinan : tidak ada
Ø  Tarekat : Syari’at, Keatinan : renungan (hati)
Ø  Tarekat : dasarnya Al-qur’an dan Sunnah,
Ø  Kebatinan : tergantung alirannya, sinkritis (non Al-qur’an)
Ø  Kebatinan : kedikjayaan



2 comments:

  1. Ijin menjadi bahan bacaan, terimakasih ...:-)
    Barakallah,-

    ReplyDelete
  2. Ijin menjadi bahan bacaan, terimakasih ...:-)
    Barakallah,-

    ReplyDelete