TERAPI HIPNOTERAPI
MAKALAH
Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah : Sufi Healing III
Dosen Pengampu : Prof. Dr. H. M. Amin Syukur, M.A.
Disusun Oleh :
LUKMAN HAKIM (124411026)
FAKULTAS USHULUDDIN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2014
I.
PENDAHULUAN
Hipnotis pada
awalnya dikenal sebagai suatu “ilmu” yang sarat dengan nuansa magis dan sihir.
Hipnotis memiliki citra buruk dan menjadi momok menakutkan di masyarakat,
karena melalui berita-berita yang disampaikan melalui media masa, hipnotis
merupakan suatu kemampuan untuk mempengaruhi orang sehingga orang yang
dipengaruhi tunduk dan patuh atas setiap perintah sang penghipnotis.
Itu cerita lama.
Ketakutan masyarakat akan hipnotis perlahan-lahan mulai pudar bersamaan dengan
munculnya pelatihan-pelatihan hipnotis yang benar. Masyarakat mulai mengerti
dan memahami bahwa hipnotis adalah merupakan suatu kemampuan setiap orang yang
lebih mengutamakan kemampuan berkomunikasi.
Dengan pemahaman
dan banyaknya informasi yang benar mengenai hipnotis, masyarakat mulai sadar
bahwa hipnotis ini selain mitos negatif yang berkembang di masyarakat umum,
hipnotis jiga bisa digunakan sebagai metode untuk penyembuhan yang disebut
dengan hipnoterapi.
II. RUMUSAN MASALAH
A. Apa pengertian Hipnosis, Hipnotis, Hipnoterapi?
B. Bagaimana teknik memberi sugesti?
C. Apa pintu-pintu Subconscous Mind?
D. Bagaimana langkah-langkah Hipnoterapi?
III. PEMBAHASAN
A. Pengertian Hipnosis, Hipnotis, Hipnoterapi
Dalam Bahasa Inggris “Hypnosis” adalah nama ilmu dan “Hypnotist”
adalah sebutan untuk praktisi, maka istilah yang benar dalam bahasa Indonesia
harus seperti ini : Hipnosis itu adalah nama ilmu dan Hipnotis adalah
praktisinya.[1]
Hipnotis adalah suatu keadaan atentif (penuh
perhatian) dan konsentrasi di mana seseorang sangat responsif terhadap saran.
Hipnotis berupa saran dalam berbagai bentuknya, telah digunakan selama
berabad-abad untuk mereduksi kegagalan, mengubah perilaku dan membantu
prosedur-prosedur pembedahan. Saat ini secara meluas telah digunakan dalam
penyembuhan bagi perokok, pecandu obat-obat, kehilangan keseimbangan,
kehilangan kontrol, respons imun, kegelisan dan phobia-phobia. Teknis-teknis
yang digunakan hipnotis Barat secera tipikal memasukkan induksi keadaan
kesadaran yang berubah, yang sering disebut keadaan tak sadarkan diri (trance).
Metode-metode yang sering digunakan dalam hipnoterapi adalah sebagai berikut :
saran-saran (suggestion), kepercayaan/keimanan (placebo effect),
dan visualisasi (imaginary).[2]
Hipnoterapi adalah terapi yang menggunakan hipnosis sebagai
sarana untuk menjangkau pikiran bawah sadar kalien. Karena yang diotak-atik
adalah pikiran, terapis perlu mengetahui teori mengenai pikiran dan cara
kerjanya.
Kita mempunyai dua macam pikiran, yaitu pikiran sadar dan
pikiran bawah sadar. Peran dan pengaruh pikiran sadar terhadap diri kita adalah
sebesar 12%, sedangkan pikiran bawah sadar mencapai 88%. Pikiran sadar dan
bawah sadar sebenarnya saling mempengaruhi dan bekerja dengan kecepatan yang
sangat tinggi.[3]
Hipnoterapi kini sudah semakin populer, karena metode ini
merupakan metode yang sangat ampuh untuk “memprogram” bawah sadar manusia
sehingga mampu bertindak dan berperilaku positif sesuai dengan keinginan.
Diindonesia, kita mengenal dua macam tujuan hipnoterapi,
pertama, teknik yang populer digunakan untuk tujuan terapi medis. Terapi ini
berguna dalam mengantisipasi hambatan yang sifatnya psikis, seperti trauma,
fobia, maniak, tradisi buruk, malas, kurang percaya diri dalam pergaulan, dan
lain-lain. Kedua, hipnotis yang dipakai untuk self programming yang bertujuan
untuk meningkatkan berbagai bentuk kecakapan diri, seperti kecerdasan emosi
(EQ), menata emosi yang out of control, meledak-ledak,
menciptakan sikap atau perilaku seperti yang diinginkan, meningkatkan prestasi,
dan sejenisnya.[4]
B. Teknik memberi sugesti
1. Percaya Diri
Dalam melakukan hipnotis
anda harus benar-benar yakin dan percaya bahwa anda mampu melaksanakan hipnosis
terhadap orang lain. Yakinkan diri anda bahwa anda adalah seorang ahli hipnotis
yang hebat. Tanpa rasa percaya diri, hipnosis yang anda lakukan pasti gagal.
2. Ritme
Perhatikan ritme suara anda
dengan kecepatan nafas orang yang menjadi target hipnotis. Saat yang tepat
adalah ketika orang yang dihipnotis sedang menghembuskan nafas, pada saat
itulah anda dapat menggiring target hipnotis memasuki alam bawah sadar.
3. Nada Suara
Ada dua macam suara dalam
melakukan hipnotis yaitu Nada Suara Monoton dan Nada Suara Bergelombang. Nada
Suara Monoton adalah nada suara yang datar yang cenderung sama mulai awal
hingga akhir, dengan terus menerus mengulang kata yang digunakan. Sedangkan
Nada Suara Bergelombang adalah nada suara naik-turun, lemah-keras,
rendah-tinggi. Anda dapat melakukan latihan hipnotis dengan menggunakan salah
satu jenis nada suara sesuai dengan kemampuan anda. Pilihlah yang menurut anda
nyaman dan terasa enak ketika anda mengucapkannya.
4. Menggiring ke Alam Bawah
Sadar
Caranya adalah dengan
memerintah klien untuk berhitung 1 sampai 10. Tiap-tiap hitungan akan membawa
anda memasuki alam bawah sadar anda. Ditengah-tengah proses itu jabat
tangannya, tatap matanya, dan lakukan sesuatu yang mengejutkan sehingga ia
dengan cepat memasuki alam bawah sadarnya. Sesuatu yang mengejutkan misalnya :
menyentakkan jabat tangan, mengangkat pergelangan tangan keatas, menjentikkan
jari anda kedahi klien.
Ingat, saat melakukan hal-hal tersebut,
tetap pertahankan kontak mata dengan sang klien. Setelah itu, buat sang klien melakukan hal-hal yang anda perintahkan dengan
kalimat hipnotis.
5. Kalimat Hipnotis.
Kalimat-kalimat hipnotis harus
diucapkan dengan lancar, tanpa kata-kata seperti “eee…”, “mmm..”, “eh…”, dan sebagainya. Kalimat hipnotis
biasanya adalah kalimat perintah
bernada sugestif, singkat, padat, dan diucapkan berulang-ulang.[5]
C. Pintu-pintu Subconscous Mind (otak bawah sadar)
Untuk menerima
proses terapi, harus memenuhi empat persyaratan utama, yaitu discipline,
trust, hope, and believed. Jika hal-hal berikut ada dalam
diri pasien/klien, ia tidak akan dapat menerima hipnosis.
ü
Sengaja / tidak sengaja
telah menolak
Kesediaan dalam
menjalani suatu hipnoterapi adalah total. Totalitas yang dimaksudkan berupa
inisiatif dan keyakinannya dan kesadarannya akan kekuatan yang terkandung dalam
tahapan-tahapan hipnoterapi. Dan jangan ada rasa ragu atau gamang (takut)
sedikitpun.
ü
Tidak komunikatif
Komunikasi di
sini berarti bahwa seorang pasien/klien yang tidak dapat memahami komunikasi
yang di sampaikan oleh terapis, akan sangat sulit dibimbing untuk menerima
proses hipnoterapi. Apapun yang dilakukan oleh terapis harus dimengerti oleh
pasien/kliennya. Oleh sebab itu, sejak awal pasien/klien harus membongkar lebih
dahulu persoalan-persoalan yang dihadapinya terhadap terapis.
ü
Tidak sanggup fokus
Fokus dan
konsentrasi ini akan memudahkan seorang pasien/klien dalam menerima setiap sugesti
yang akan dilaluinya. Seorang paisen/klien akan terbantu dalam melatih
konsentrasinya apabila secara sadar mengikuti proses apa yag dijalaninya.
Tahapan-tahapan ini nantinya yang akan mengarahkannya secara langsung. Baik
pasien/klien ataupun terapis, membutuuhkan tahapan ini agar dapat memudahkannya
melakukan apapun yang ada dalam hipnoterapi sebagai keharusan yang mutlak.
ü
Tidak mampu berimajinasi
abstrak
Pasien/klien yang
merasa terbatas dan sama sekali kurang memiliki kemampuan berimajinasi secara abstrak,
bermain-main dengan halusinasinya sendiri, dan membongkar apa pun yang terekam
di bawah sadarnya, juga akan sangat kesulitan mengikuti setiap tahapan dalam
hipnoterapi. Berimajinasi abstrak biasanya pelukisan nyata dari apa yang
sebenarnya mustahil dalam kenyataan dan didudukkan untuk memberikan suspensi
terdalam. Imajinasi ini akan menjadi stimulus agar tahapan-tahapan yang dilalui
pasien/klien akan membekas dalam memori pasien.[6]
D. Tahapan-tahapan Hipnoterapi
1. Pra Induksi
ü
Adanya persetujuan dari klien
(orang yang dihipnotis) dan mau bekerja sama
ü
Terciptanya komunikasi
antara operator (ahli hipnotis) dan klien
ü
Klien harus bebas dari rasa
takut untuk hipnotis, biasanya rasa takut itu berasal dari persepsi yang rancu
tentang hipnotis sehingga klien menjadi takut dikontrol oleh ahli hipnotis,
takut dipermalukan atau dibongkar rahasianya di depan umum.
Jadi, dalam tahap ini anda mulai mempersiapkan klien
untuk langkah berikutnya, di antaranya menetapkan tujuan dari sesi pertemuan,
bertanya tentang riwayat medis klien, membuat kesepakatan, jika perlu
membenarkan persepsi yang rancu tentang hipnotis.
2. Uji sugestibilitas
Langkah ini
tujuannya selain untuk menguji respons klien terhadap sugesti tertentu, juga
untuk :
ü
Menentukan strategi
pendekatan yang akan digunakan. Apakah mau menggunakan induksi cepat, sedang
atau induksi yang lebih lama.
ü
Menanamkan keyakinan bahwa
anda bisa menghipnotis mereka.
ü
Mulai melatih dan
membiasakan klien untuk masuk ke kondisi terhipnotis, karena masuk ke kondisi
terhipnotis adalah sebuah keterampilan yang bisa dilatih.
3. Induksi
Dalam tahap ini
anda mulai membimbing klien untuk mulai merilekskan tubuhnya untuk memunculkan
trans atau perubahan kesadaran.
4. Memperdalam dan cek kedalaman trans
Sesaat setelah
induksi, klien masih berada dalam kondisi trans ringan. Oleh sebab itu
kedalaman trans klien harus ditambah lagi sampai mencapai kondisi optimal,
yaitu level trans dalam atau somnambulisme (relaksasi pikiran), yaitu kondisi
ketika pikiran klien sudah sangat rileks sehingga cenderung malas untuk
berfikir.
Lakukan cek untuk
memastikan bahwa klien sudah mencapai somnambulisme atau pikirannya sudah
benar-benar rileks, biasanya tes yang digunakan adalah tes kelumpuhan motorik
dan amnesia.
5. Pemberian sugesti dan kata kunci
Sesudah mencapai
somnambulisme, barulah klien diberikan sugesti. Sugesti yang diberikan bisa
berupa sugesti terapi ataupun sugesti eksperimen, dan untuk pemula dianjurkan
untuk memberikan sugesti eksperimen daripada sugesti terapi karena lebih
sederhana dan minim efek samping.
6. Kembalikan ke kesadaran normal
Sesudah diberikan
sugesti, sesi hipnotis itu diakhiri dengan mengembalikan klien ke kesadaran
normal.[7]
IV. SIMPULAN
Dapat disimpulkan
bahwa Hipnoterapi adalah sebuah metode untuk penyembuhan melalui
hipnotis/hipnosis. Tujuan
hipnotis sendiri adalah
membuat klien berada di alam
bawah sadar mereka. Keadaan setelah klien melakukan berbagai macam hal dalam pengaruh alam bawah sadar disebut “trans”.
Metode ini memang cukup efektif dan ampuh untuk menerapi pikiran karena kemampuannya
dalam memberi sugesti positif atau wejangan-wejangan yang sifatnya mengobati
pikiran bawah sadar.
Ada
banyak faktor yang menyebabkan hipnotis/hipnoterapi itu gagal, diantaranya
sengaja / tidak sengaja menolak perintah sang hipnotis, tidak komunikatif,
tidak sanggup fokus, dan juga tidak sanggup berimajinasi abstrak.
Sedangkan
tahapan-tahapan dalam melakukan hipnoterapi ini adalah pra induksi, uji
sugestibilitas, induksi, Memperdalam dan cek kedalaman trans, memberikan
sugesti dan kata kunci, dan kembali ke kesadaran normal. Dengan sengaja
dimakalah ini tidak kami jelaskan secara panjang lebar karena menurut pemakalah
lebih baiknya kami jelaskan secara lesan ketika presentasi.
V. PENUTUP
Demikianlah
makalah yang dapat kami uraikan. Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah
ini masih banyak kekurangan. Karena sesungguhnya kesempurnaan itu milik Allah
dan kekurangan adalah bagian dari kami. Oleh karena itu, kami mengharapkan
kritik dan saran yang kontruktif untuk memperbaiki makalah berikutnya. Semoga
makalah ini bermanfaat dan menambah referensi pengetahuan kita.
DAFTAR
PUSTAKA
Gunawan, Adi W., Hypnotherapy the art of subconscious Restructuring,
Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama, 2010, cet. 5
Sovodka, Pavel, Secret of Hypnoterapy : Rahasia dan Misteri
Hipnoterapi, Jogjakarta : FlashBooks, 2010
Suwandi, Awie, Turbo Speed Hipnotis, Jakarta : Titik Media
Publisher, 2013
Syukur, M. Amin, Sufi Healing : Terapi dengan Metode Tasawuf,
Jakarta : PENERBIT ERLANGGA, 2012
http://pakarhipnotis.com/syarat-bisa-melakukan-hipnotis.html, diunduh pada tanggal 08/11/2014
pukul 11:52
[1]
Awie Suwandi, Turbo Speed Hipnotis, (Jakarta : Titik Media Publisher,
2013), hlm. 14
[2] M.
Amin Syukur, Sufi Healing : Terapi dengan Metode Tasawuf, (Jakarta :
PENERBIT ERLANGGA, 2012), hlm. 95
[3]
Adi W. Gunawan, Hypnotherapy the art of subconscious Restructuring,
(Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama, 2010), cet. 5, hlm. 17
[4] Pavel
Sovodka, Secret of Hypnoterapy : Rahasia dan Misteri Hipnoterapi,
(Jogjakarta : FlashBooks, 2010), hlm. 13-14
[5] http://pakarhipnotis.com/syarat-bisa-melakukan-hipnotis.html,
diunduh pada tanggal 08/11/2014 pukul 11:52
[6] Pavel
Sovodka, Op.Cit. hlm. 36-38
[7]Awie
Suwandi, Op.Cit, hlm. 43-46
Artikel dasar hipnoterapi yang luar biasa :)
ReplyDeleteHipnoterapi daerah Jakarta dan Tangerang untuk banyak permasalahan pikiran, emosi, prilaku, psikosomatis, dan phisikologi lainnya.
Hubungi Bpk Arif, Telpon 021-93693294, pinBB 332143BC
http://sinergy-therapy.blogspot.co.id
Moga kami dapat membantu Anda.