HARAM COPY PASTE KESELURUHAN

Catatan yang ada diblog ini saya harap jangan di copy paste semua. karena ini arsip pribadi perkuliahan saya. Jika toh memang membutuhkan referensi tambahan dari blog saya ini, cantumkan juga alamat laman ini.
terima kasih..

Wednesday, November 19, 2014

HIPNOTERAPI

TERAPI HIPNOTERAPI

MAKALAH
Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah : Sufi Healing III
Dosen Pengampu : Prof. Dr. H. M. Amin Syukur, M.A.















Disusun Oleh :

LUKMAN HAKIM               (124411026)

FAKULTAS USHULUDDIN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2014
I.         PENDAHULUAN
Hipnotis pada awalnya dikenal sebagai suatu “ilmu” yang sarat dengan nuansa magis dan sihir. Hipnotis memiliki citra buruk dan menjadi momok menakutkan di masyarakat, karena melalui berita-berita yang disampaikan melalui media masa, hipnotis merupakan suatu kemampuan untuk mempengaruhi orang sehingga orang yang dipengaruhi tunduk dan patuh atas setiap perintah sang penghipnotis.
Itu cerita lama. Ketakutan masyarakat akan hipnotis perlahan-lahan mulai pudar bersamaan dengan munculnya pelatihan-pelatihan hipnotis yang benar. Masyarakat mulai mengerti dan memahami bahwa hipnotis adalah merupakan suatu kemampuan setiap orang yang lebih mengutamakan kemampuan berkomunikasi.
Dengan pemahaman dan banyaknya informasi yang benar mengenai hipnotis, masyarakat mulai sadar bahwa hipnotis ini selain mitos negatif yang berkembang di masyarakat umum, hipnotis jiga bisa digunakan sebagai metode untuk penyembuhan yang disebut dengan hipnoterapi.

II.      RUMUSAN MASALAH
A.    Apa pengertian Hipnosis, Hipnotis, Hipnoterapi?
B.     Bagaimana teknik memberi sugesti?
C.     Apa pintu-pintu Subconscous Mind?
D.    Bagaimana langkah-langkah Hipnoterapi?

III.   PEMBAHASAN
A.    Pengertian Hipnosis, Hipnotis, Hipnoterapi
Dalam Bahasa Inggris “Hypnosis” adalah nama ilmu dan “Hypnotist” adalah sebutan untuk praktisi, maka istilah yang benar dalam bahasa Indonesia harus seperti ini : Hipnosis itu adalah nama ilmu dan Hipnotis adalah praktisinya.[1]
Hipnotis adalah suatu keadaan atentif (penuh perhatian) dan konsentrasi di mana seseorang sangat responsif terhadap saran. Hipnotis berupa saran dalam berbagai bentuknya, telah digunakan selama berabad-abad untuk mereduksi kegagalan, mengubah perilaku dan membantu prosedur-prosedur pembedahan. Saat ini secara meluas telah digunakan dalam penyembuhan bagi perokok, pecandu obat-obat, kehilangan keseimbangan, kehilangan kontrol, respons imun, kegelisan dan phobia-phobia. Teknis-teknis yang digunakan hipnotis Barat secera tipikal memasukkan induksi keadaan kesadaran yang berubah, yang sering disebut keadaan tak sadarkan diri (trance). Metode-metode yang sering digunakan dalam hipnoterapi adalah sebagai berikut : saran-saran (suggestion), kepercayaan/keimanan (placebo effect), dan visualisasi (imaginary).[2]
Hipnoterapi adalah terapi yang menggunakan hipnosis sebagai sarana untuk menjangkau pikiran bawah sadar kalien. Karena yang diotak-atik adalah pikiran, terapis perlu mengetahui teori mengenai pikiran dan cara kerjanya.
Kita mempunyai dua macam pikiran, yaitu pikiran sadar dan pikiran bawah sadar. Peran dan pengaruh pikiran sadar terhadap diri kita adalah sebesar 12%, sedangkan pikiran bawah sadar mencapai 88%. Pikiran sadar dan bawah sadar sebenarnya saling mempengaruhi dan bekerja dengan kecepatan yang sangat tinggi.[3]
Hipnoterapi kini sudah semakin populer, karena metode ini merupakan metode yang sangat ampuh untuk “memprogram” bawah sadar manusia sehingga mampu bertindak dan berperilaku positif sesuai dengan keinginan.
Diindonesia, kita mengenal dua macam tujuan hipnoterapi, pertama, teknik yang populer digunakan untuk tujuan terapi medis. Terapi ini berguna dalam mengantisipasi hambatan yang sifatnya psikis, seperti trauma, fobia, maniak, tradisi buruk, malas, kurang percaya diri dalam pergaulan, dan lain-lain. Kedua, hipnotis yang dipakai untuk self programming yang bertujuan untuk meningkatkan berbagai bentuk kecakapan diri, seperti kecerdasan emosi (EQ), menata emosi yang out of control, meledak-ledak, menciptakan sikap atau perilaku seperti yang diinginkan, meningkatkan prestasi, dan sejenisnya.[4]   

B.     Teknik memberi sugesti
1.      Percaya Diri
Dalam melakukan hipnotis anda harus benar-benar yakin dan percaya bahwa anda mampu melaksanakan hipnosis terhadap orang lain. Yakinkan diri anda bahwa anda adalah seorang ahli hipnotis yang hebat. Tanpa rasa percaya diri, hipnosis yang anda lakukan pasti gagal.
2.      Ritme
Perhatikan ritme suara anda dengan kecepatan nafas orang yang menjadi target hipnotis. Saat yang tepat adalah ketika orang yang dihipnotis sedang menghembuskan nafas, pada saat itulah anda dapat menggiring target hipnotis memasuki alam bawah sadar.
3.      Nada Suara
Ada dua macam suara dalam melakukan hipnotis yaitu Nada Suara Monoton dan Nada Suara Bergelombang. Nada Suara Monoton adalah nada suara yang datar yang cenderung sama mulai awal hingga akhir, dengan terus menerus mengulang kata yang digunakan. Sedangkan Nada Suara Bergelombang adalah nada suara naik-turun, lemah-keras, rendah-tinggi. Anda dapat melakukan latihan hipnotis dengan menggunakan salah satu jenis nada suara sesuai dengan kemampuan anda. Pilihlah yang menurut anda nyaman dan terasa enak ketika anda mengucapkannya.
4.      Menggiring ke Alam Bawah Sadar
Caranya adalah dengan memerintah klien untuk berhitung 1 sampai 10. Tiap-tiap hitungan akan membawa anda memasuki alam bawah sadar anda. Ditengah-tengah proses itu jabat tangannya, tatap matanya, dan lakukan sesuatu yang mengejutkan sehingga ia dengan cepat memasuki alam bawah sadarnya. Sesuatu yang mengejutkan misalnya : menyentakkan jabat tangan, mengangkat pergelangan tangan keatas, menjentikkan jari anda kedahi klien.
Ingat, saat melakukan hal-hal tersebut, tetap pertahankan kontak mata dengan sang klien. Setelah itu, buat sang klien melakukan hal-hal yang anda perintahkan dengan kalimat hipnotis.
5.      Kalimat Hipnotis.
Kalimat-kalimat hipnotis harus diucapkan dengan lancar, tanpa kata-kata seperti “eee…”, “mmm..”, “eh…”, dan sebagainya. Kalimat hipnotis biasanya adalah kalimat perintah bernada sugestif, singkat, padat, dan diucapkan berulang-ulang.[5]



C.     Pintu-pintu Subconscous Mind (otak bawah sadar)
Untuk menerima proses terapi, harus memenuhi empat persyaratan utama, yaitu discipline, trust, hope, and believed. Jika hal-hal berikut ada dalam diri pasien/klien, ia tidak akan dapat menerima hipnosis.
ü  Sengaja / tidak sengaja telah menolak
Kesediaan dalam menjalani suatu hipnoterapi adalah total. Totalitas yang dimaksudkan berupa inisiatif dan keyakinannya dan kesadarannya akan kekuatan yang terkandung dalam tahapan-tahapan hipnoterapi. Dan jangan ada rasa ragu atau gamang (takut) sedikitpun.
ü  Tidak komunikatif
Komunikasi di sini berarti bahwa seorang pasien/klien yang tidak dapat memahami komunikasi yang di sampaikan oleh terapis, akan sangat sulit dibimbing untuk menerima proses hipnoterapi. Apapun yang dilakukan oleh terapis harus dimengerti oleh pasien/kliennya. Oleh sebab itu, sejak awal pasien/klien harus membongkar lebih dahulu persoalan-persoalan yang dihadapinya terhadap terapis.
ü  Tidak sanggup fokus
Fokus dan konsentrasi ini akan memudahkan seorang pasien/klien dalam menerima setiap sugesti yang akan dilaluinya. Seorang paisen/klien akan terbantu dalam melatih konsentrasinya apabila secara sadar mengikuti proses apa yag dijalaninya. Tahapan-tahapan ini nantinya yang akan mengarahkannya secara langsung. Baik pasien/klien ataupun terapis, membutuuhkan tahapan ini agar dapat memudahkannya melakukan apapun yang ada dalam hipnoterapi sebagai keharusan yang mutlak.
ü  Tidak mampu berimajinasi abstrak
Pasien/klien yang merasa terbatas dan sama sekali kurang memiliki kemampuan berimajinasi secara abstrak, bermain-main dengan halusinasinya sendiri, dan membongkar apa pun yang terekam di bawah sadarnya, juga akan sangat kesulitan mengikuti setiap tahapan dalam hipnoterapi. Berimajinasi abstrak biasanya pelukisan nyata dari apa yang sebenarnya mustahil dalam kenyataan dan didudukkan untuk memberikan suspensi terdalam. Imajinasi ini akan menjadi stimulus agar tahapan-tahapan yang dilalui pasien/klien akan membekas dalam memori pasien.[6]

D.    Tahapan-tahapan Hipnoterapi
1.      Pra Induksi
ü  Adanya persetujuan dari klien (orang yang dihipnotis) dan mau bekerja sama
ü  Terciptanya komunikasi antara operator (ahli hipnotis) dan klien
ü  Klien harus bebas dari rasa takut untuk hipnotis, biasanya rasa takut itu berasal dari persepsi yang rancu tentang hipnotis sehingga klien menjadi takut dikontrol oleh ahli hipnotis, takut dipermalukan atau dibongkar rahasianya di depan umum.
Jadi, dalam tahap ini anda mulai mempersiapkan klien untuk langkah berikutnya, di antaranya menetapkan tujuan dari sesi pertemuan, bertanya tentang riwayat medis klien, membuat kesepakatan, jika perlu membenarkan persepsi yang rancu tentang hipnotis.
2.      Uji sugestibilitas
Langkah ini tujuannya selain untuk menguji respons klien terhadap sugesti tertentu, juga untuk :
ü  Menentukan strategi pendekatan yang akan digunakan. Apakah mau menggunakan induksi cepat, sedang atau induksi yang lebih lama.
ü  Menanamkan keyakinan bahwa anda bisa menghipnotis mereka.
ü  Mulai melatih dan membiasakan klien untuk masuk ke kondisi terhipnotis, karena masuk ke kondisi terhipnotis adalah sebuah keterampilan yang bisa dilatih.
3.      Induksi
Dalam tahap ini anda mulai membimbing klien untuk mulai merilekskan tubuhnya untuk memunculkan trans atau perubahan kesadaran.
4.      Memperdalam dan cek kedalaman trans
Sesaat setelah induksi, klien masih berada dalam kondisi trans ringan. Oleh sebab itu kedalaman trans klien harus ditambah lagi sampai mencapai kondisi optimal, yaitu level trans dalam atau somnambulisme (relaksasi pikiran), yaitu kondisi ketika pikiran klien sudah sangat rileks sehingga cenderung malas untuk berfikir.
Lakukan cek untuk memastikan bahwa klien sudah mencapai somnambulisme atau pikirannya sudah benar-benar rileks, biasanya tes yang digunakan adalah tes kelumpuhan motorik dan amnesia.
5.      Pemberian sugesti dan kata kunci
Sesudah mencapai somnambulisme, barulah klien diberikan sugesti. Sugesti yang diberikan bisa berupa sugesti terapi ataupun sugesti eksperimen, dan untuk pemula dianjurkan untuk memberikan sugesti eksperimen daripada sugesti terapi karena lebih sederhana dan minim efek samping.
6.      Kembalikan ke kesadaran normal
Sesudah diberikan sugesti, sesi hipnotis itu diakhiri dengan mengembalikan klien ke kesadaran normal.[7]

IV.   SIMPULAN
Dapat disimpulkan bahwa Hipnoterapi adalah sebuah metode untuk penyembuhan melalui hipnotis/hipnosis. Tujuan hipnotis sendiri adalah membuat klien berada di alam bawah sadar mereka. Keadaan setelah klien melakukan berbagai macam hal dalam pengaruh alam bawah sadar disebut “trans”. Metode ini memang cukup efektif dan ampuh untuk menerapi pikiran karena kemampuannya dalam memberi sugesti positif atau wejangan-wejangan yang sifatnya mengobati pikiran bawah sadar.  
Ada banyak faktor yang menyebabkan hipnotis/hipnoterapi itu gagal, diantaranya sengaja / tidak sengaja menolak perintah sang hipnotis, tidak komunikatif, tidak sanggup fokus, dan juga tidak sanggup berimajinasi abstrak.
Sedangkan tahapan-tahapan dalam melakukan hipnoterapi ini adalah pra induksi, uji sugestibilitas, induksi, Memperdalam dan cek kedalaman trans, memberikan sugesti dan kata kunci, dan kembali ke kesadaran normal. Dengan sengaja dimakalah ini tidak kami jelaskan secara panjang lebar karena menurut pemakalah lebih baiknya kami jelaskan secara lesan ketika presentasi.



V.       PENUTUP
Demikianlah makalah yang dapat kami uraikan. Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan. Karena sesungguhnya kesempurnaan itu milik Allah dan kekurangan adalah bagian dari kami. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang kontruktif untuk memperbaiki makalah berikutnya. Semoga makalah ini bermanfaat dan menambah referensi pengetahuan kita.


DAFTAR PUSTAKA

Gunawan, Adi W., Hypnotherapy the art of subconscious Restructuring, Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama, 2010, cet. 5
Sovodka, Pavel, Secret of Hypnoterapy : Rahasia dan Misteri Hipnoterapi, Jogjakarta : FlashBooks, 2010
Suwandi, Awie, Turbo Speed Hipnotis, Jakarta : Titik Media Publisher, 2013
Syukur, M. Amin, Sufi Healing : Terapi dengan Metode Tasawuf, Jakarta : PENERBIT ERLANGGA, 2012
http://pakarhipnotis.com/syarat-bisa-melakukan-hipnotis.html, diunduh pada tanggal 08/11/2014 pukul 11:52



[1] Awie Suwandi, Turbo Speed Hipnotis, (Jakarta : Titik Media Publisher, 2013), hlm. 14
[2] M. Amin Syukur, Sufi Healing : Terapi dengan Metode Tasawuf, (Jakarta : PENERBIT ERLANGGA, 2012), hlm. 95
[3] Adi W. Gunawan, Hypnotherapy the art of subconscious Restructuring, (Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama, 2010), cet. 5, hlm. 17
[4] Pavel Sovodka, Secret of Hypnoterapy : Rahasia dan Misteri Hipnoterapi, (Jogjakarta : FlashBooks, 2010), hlm. 13-14
[5] http://pakarhipnotis.com/syarat-bisa-melakukan-hipnotis.html, diunduh pada tanggal 08/11/2014 pukul 11:52
[6] Pavel Sovodka, Op.Cit. hlm. 36-38
[7]Awie Suwandi, Op.Cit, hlm. 43-46 

1 comment:

  1. Artikel dasar hipnoterapi yang luar biasa :)


    Hipnoterapi daerah Jakarta dan Tangerang untuk banyak permasalahan pikiran, emosi, prilaku, psikosomatis, dan phisikologi lainnya.
    Hubungi Bpk Arif, Telpon 021-93693294, pinBB 332143BC
    http://sinergy-therapy.blogspot.co.id
    Moga kami dapat membantu Anda.

    ReplyDelete