HARAM COPY PASTE KESELURUHAN

Catatan yang ada diblog ini saya harap jangan di copy paste semua. karena ini arsip pribadi perkuliahan saya. Jika toh memang membutuhkan referensi tambahan dari blog saya ini, cantumkan juga alamat laman ini.
terima kasih..

Tuesday, November 25, 2014

ETIKA, MORAL, AKHLAK

A.    Pengertian Etika, Moral dan Akhlak
Etika secara etimologi berasal dari bahasa Yunani “Ethos” yang berarti adat kebiasaan. Dalam bahasa Latin disebut “Mores” yang menjadi akar kata moral. Sedangkan secara terminologi, Welster’sDictionary berpendapat bahwasanyaetika adalah ilmu tentang tingkah laku manusia, prinspip-prinsip yang disistemasir tentang tindakan moral.
Dan bisa disimpulkan bahwasannya etika adalah teori atau kaidah tentang tingkah laku manusia dipandang dari nilai baik dan buruk sejauh dapat ditentukan oleh akal manusia. Tujuannya adalah mencari kriteria baik dan buruk secara universal yang berlaku pada setiap ruang dan waktu.
Sedangkan Moral berasal dari bahasa Latin “Mores”, yang secara terminologi memiliki pengertian sama dengan susila, yakni tindakan manusia yang sesuai dengan ide-ide umum dan diterimanya tindakan yang baik dan wajar. Jadi, tindakan susila adalah tindakan yang sesuai dengan ukuran-ukuran tindakan yang umum dan diterima oleh kesatuan sosial atau lingkungan tertentu.
Dengandemikianetikadan moral memiliki persamaan yaitu adanya ukuran tindakan baik, wajar danumummenurutsuatukelompokmasyarakattertentu. Sedangkan perbedaanya adalah etika lebih cenderung kepada teori dan memandang perbuatan manusia secara universal, sedangkan moral mengarah kepada hal-hal yang sifatnya praktis dan memandang perbuatan manusia secara lokal. Etikajuga membicarakanapa yang seharusnya, sementara moral berbicaraapaadanya.
Sedangkan akhlak menurut Al-Ghazali adalah sifat atau bentuk atau keadaan yang tertanam dalam jiwa, yang dari padanya lahir perbuatan-perbuatan dengan mudah dan gampang tanpa perlu dipikirkan dan dipertimbangkan lagi. Oleh karena itu ada empat hal dalam akhlak, yaitu:
a)      Perbuatan yang baikatau buruk.
b)      Mampu melaksanakan.
c)      Mengetahui mana yang baik dan yang buruk.
d)     Keadaan jiwa yang cenderung dan menyukai kepada salah satunya yaitu perkara yang baik atau yang buruk.

Akhlak adalah kemauan yang kuat tentang suatu perbuatan yang dilakukan berulang kali sehingga menjadi kebiasaan yang mengarah kepada kebaikan atau keburukan. Pengertian menunjukkan adanya unsur kebebasan, yakni tidak adanya pemaksaan dalam melakukan suatu perbuatan tersebut. Sebagaimana dikatakan oleh Ahmad Amin (1977) dalam bukunya Kitab al-akhlaq bahwa akhlak ialah: “kehendak yang dibiasakan. Jika kehendak itu dilakukan secara terus menerus dan menjadi kebiasaan atau adat, maka dinamakan akhlak”. Perbuatan yang ditimbulkan dari kehendak mengandung;
a)      Perasaan.
b)      Keinginan.
c)      Pertimbangan.
d)     Azam/kehendak.
Jadi akhlak adalah semua cita-cita, pemikiran baik atau buruk masih terpendam dalam kandungan batin yang merupakan bibit yang masih kecil dan terbungkus sifatnya.Dan semua ini yang dinilai baik atau buruk, sangat tergantung pada niatnya.Hal ini menunjukkan nilai baik atau buruk adalah motif yang terdapat dalam jiwa seseorang, bukan perbuatannya.
Akhlak Islam melingkupi ukuran-ukuran dalam perbuatan yang baik dan yang buruk dan sekaligus terwujudnya dalam perbuatan manusia.Oleh karena itu pembahasan akhlak pada hakikatnya adalah etika dan moral Islam sekaligus.

B.     Jenis Akhlak
Menurut Ibn Qayyim al-Jauziyah bahwa akhlak dari sudut pandang manusia dengan segala seginya dapat dibedakan menjadi dua jenis akhlak, yaitu:
1.      Akhlak Dlarury
Yaitu akhlak yang asli dan otomatis yang merupakan pemberian Tuhan secara langsung tanpa memerlukan latihan, pembiasaan dan pendidikan. Akhlak semacam ini hanya dimiliki oleh manusia-manusia pilihan Tuhan, yaitu: para Nabi dan Rasul-Nya. Sedangkan bagi orang mu’min yang shalih tidak tertutup kemungkinan sejak lahir sudah berakhlak dan berbudi luhur.Namun dengan mengetahui potensi yang baik dan yang buruk sejak kecil itu tetap diperlukan latihan dan didikan. Sebagaimana firman Allah dalam Surat Al-A’raf: 199yang artinya: “berilah maaf dan serulah dengan kebaikan dan berpalinglah engkau dari orang-orang yang bodoh”.

2.      Akhlak Mukhtasabah
yaitu budi pekerti yang harus dicari dengan jalan melatih, mendidik, membiasakan yang  baik dan tingkah laku serta cara berfikir yang tepat. Dengan demikian, kesadaran moral atau mengetahui baik dan buruk harus dikembangkan dan pengembangan potensi tersebut membutuhkan syarat yaitu:
a.       Maturatet yaitu kematangan dari segi pemikiran dan perasaan serta kehendak yang mendalam.
b.      Pendidikan, pendidik terpenting adalah orang tua atau keluarga untuk mengarahkan kepada perilaku yang baik dan mulia, dan ini akan menjadi landasan bagi proses pendidikan selanjutnya.

C.     Pengertian Ilmu Akhlak dan tujuannya

Ilmu akhlak adalah suatu ilmu yang menjelaskan arti baik dan buruk, menerangkan apa yang seharusnya dan sebenarnya dilakukan, menunjukkan jalan untuk melakukan perbuatan, dan menyatakan tujuan dalam mengerjakan suatu perkerjaan/perbuatan.Tujuan mempelajari ilmu akhlak menurut Ahmad Amin (1977) adalah untuk: “Mendorong kehendak kita supaya membentuk hidup suci dan menghasilkan kebaikan kesempurnaan, mendorong kehendak untuk berbuat baik.”Namun demikian, perlu diketahui bahwa mempelajari ilmu akhlak tidak lantas tingkah lakunya menjadi baik dan terpuji, tanpa adanya kesadaran moral untuk menerapkan ilmu tersebut dalam perilaku aktif.

No comments:

Post a Comment